TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan bertambahnya usia, nyeri sendi atau osteoarthritis akan menjadi salah satu penyakit langganan Anda. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku. Bahkan, ada kalanya timbul pembengkakan.

Masalah ini bisa diatasi dengan berbagai terapi medis. Tapi, Anda pun bisa mengatasinya dengan cara yang lebih mudah, yaitu mengonsumsi makanan tertentu. Situs Web MD dan Medical News Today menjabarkan beberapa makanan yang dapat membantu Anda mengobati dan menjaga sendi Anda itu. Berikut empat di antaranya.

1. Omega-3

Omega-3 dapat membantu meringankan nyeri sendi dan menurunkan kekakuan di pagi hari. Mereka bekerja dengan mengurangi peradangan dalam tubuh Anda. Beberapa sumber terbaik omega-3 tentu dapat ditemukan pada ikan trout, salmon, makarel, herring, tuna, dan sarden.

2. Vitamin C

Sebuah elemen kunci untuk kesehatan sendi adalah vitamin C. Vitamin ini membantu membangun kolagen dan jaringan ikat. Banyak makanan lezat dapat memberikan nutrisi ini. Cobalah mengonsumsi buah jeruk, paprika merah, stroberi, brokoli, kubis, dan kale agar terhindar dan mencegah osteoarthritis lutut terjadi pada Anda.

3. Buah dan sayuran

Jangan ragu untuk banyak memakan makanan ini. Sebab, makanan ini dipercaya sarat dengan antioksidan, di mana merupakan zat yang dapat membantu melindungi sel-sel Anda dari kerusakan, termasuk osteoarthritis lutut. Beberapa jenis yang disarankan ialah apel, bawang, bawang merah, dan stroberi.

4. Minyak zaitun

Sebuah studi menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak zaitun, yakni oleocanthal, dapat membantu mencegah peradangan. Apabila Anda mengalami osteoarthritis, disarankan untuk memasak makanan dengan minyak zaitun dengan rasa kuat, karena memiliki jumlah oleocanthal yang lebih tinggi. Meski demikian, harus dipahami bahwa minyak zaitun juga bisa menaikkan berat badan karena memberikan kalori yang besar, yakni 3 sendoknya setara dengan 400 kalori.

Nyeri sendi bisa disebabkan berbagai hal. Selain kerusakan sendi, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh masalah psikologis.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD | MEDICALNEWSTODAY