TEMPO.CO, Jakarta - Mikha Tambayong menuai banyak pujian saat mengumumkan akan melanjutkan pendidikan masternya di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Salah satu modal ia bisa berkuliah di universitas bergengsi tersebut adalah bahasa Inggris. Dan bagi Mikha, persoalan bahasa ini bukan lagi kendala karena ia fasih berbicara dengan bahasa tersebut.

Penyanyi dan aktris ini mengatakan mulai serius belajar bahasa Inggris saat SMP. Bukan lewat kursus, ia lebih banyak belajar dari hobinya membaca buku. “Setiap hari aku baca buku, kata-kata yang tidak aku ketahui, aku underline lalu dicari artinya,” kata Mikha di acara Taman Prestasi Sahabat Generasi Maju SGM Eksplor di Senayan, Jakarta, Ahad, 21 Juli 2019.

Ketika belajar bahasa Inggris, Mikha Tambayong tidak sendirian. Bintang sinteron Kepompong itu mengaku dibantu mendiang ibu, Deva Tambayong. “Ibu berhenti kerja, bantuin aku belajar bahasa Inggris,” kata dia.

Mikha mengaku memiliki hobi membaca sejak kecil karena dibiasakan sang ibu. Beruntungnya, ia besar bukan di zaman digital seperti saat ini. Ia baru memiliki ponsel saat duduk di bangku SMA. Jadi, tak heran jika sebagian besar waktunya ia habiskan untuk membaca buku.

“Sampai sekarang buku-buku yang aku baca sejak kecil, dari buku yang isinya cuma gambar, sampai yang ada tulisan, dan sekarang novel-novel berat, aku simpan. Nanti bisa ditunjukkan ke anak, apa saja buku yang aku baca dulu,” kata gadis kelahiran 15 September 1994 ini.

Selain hobi membaca, pelantun “Cinta Pertama” itu juga mengaku memiliki semangat belajar yang luar biasa. Jadi tidak heran ketika ia sibuk berkarier di dunia entertainment, pendidikannya tidak pernah ketinggalan. Ia mulai mengikuti les piano dan bernyanyi sejak usia empat tahun. Lalu, di usia 13 tahun ia mulai menjajal dunia sinetron. Meski sibuk berkarier, ia mengatakan berhasil melalui pendidikan SMP hanya dalam dua tahun.

Menurut Mikha, orang tuanya mencari bakat-bakat lainnya selain di pendidikan formal. Ia mulai berakting di usia 13 tahun, itu pun awalnya setengah dipaksa karena orang tuanya ingin ia mencoba banyak hal. Dan benar saja, dari awalnya tidak ingin, kini menjadi suka.

"Aku memang sangat suka berkarier di dunia entertainment. Kalau bisa balance kenapa nggak, tapi pendidikan tetap nomor satu karena itu bekal untuk masa depan," kata dia.