Pembengkakan dan 3 Hal ini Isyaratkan Tubuh Kurang Protein

Minggu, 21 Juli 2019 21:52 WIB

Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Protein merupakan salah satu nutrisi yang penting dalam menyehatkan tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak peduli dengan hal ini. Khususnya di negara berkembang, kebutuhan asupan gizi banyak didominasi dengan karbohidrat saja. Padahal kekurangan protein bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Nah, daripada mengalami masalah kesehatan lantaran kekurangan protein, penting bagi Anda untuk segera mengubah pola makan. Terlebih jika sudah mendapatkan tanda-tanda dari perubahan tubuh ini.

1. Pembengkakan

Salah satu tanda bahwa Anda tidak mendapatkan cukup protein adalah pembengkakan atau edema. Umumnya, ini akan dialami di bagian perut, kaki, dan tangan. Kondisi ini disebabkan oleh protein yang bersirkulasi di dalam darah atau yang lebih dikenal dengan sebutan albumin. Albumin bekerja untuk menjaga agar cairan tidak menumpuk pada jaringan tubuh. Apabila volume protein berkurang, pembengkakan pun bisa terjadi.

2. Perubahan mood

Otak Anda menggunakan bahan kimia yang disebut neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antar sel. Banyak neurotransmiter ini terbuat dari asam amino, yang umumnya diciptakan oleh protein. Jadi saat kekurangan protein, bisa jadi tubuh Anda tidak dapat mencukupi jumlah neurotransmitter itu, dan itu akan mengubah cara kerja otak Anda. Dengan kadar dopamin dan serotonin yang rendah, misalnya, Anda mungkin merasa depresi atau terlalu agresif.

3. Masalah rambut, kulit, dan kuku

Rambut, kulit, dan kuku sebagian besar tersusun dari protein, yakni elastin, kolagen dan keratin. Ketika tubuh Anda tidak dapat menciptakannya lantaran kekurangan protein, Anda pun bisa memiliki rambut yang rapuh atau menipis, kulit kering dan terkelupas, serta kerusakan pada kuku Anda. Jika tak ingin semuanya terjadi, segera perbaiki asupan protein.

4. Lemah dan pusing

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dengan satu minggu tidak makan cukup protein saja, dipercaya dapat mempengaruhi otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan Anda, terutama jika berusia 55 tahun ke atas.

Dalam hal ini, Anda akan kehilangan massa otot sehingga harus merampas energi cadangan. Tak heran, ini akan membuat Anda kesulitan menjaga keseimbangan serta memperlambat metabolisme. Selain itu, ia juga dapat menyebabkan anemia, khususnya ketika sel-sel Anda tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga membuat Anda cepat lelah dan pusing.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD | MEDICALNEWSTODAY

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya