Hobi Ikutkan Burung Lomba? Ada Kisah Larangan Dalam Perburungan

Reporter

Diko Oktara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 30 Juli 2019 14:50 WIB

Lovebird juara di ratusan perlombaan milik Rohili, yang bernama Yakin di Depok, Rabu 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Burung-burung yang menjadi jawara lomba memang kerap menjadi incaran orang lain untuk dibeli. Semakin sering memenangi lomba, nilai tawaran akan semakin tinggi. Dan kini terus saja bermunculan burung-burung yang berhasil memenangi banyak kontes. Salah satunya adalah Yakin, milik Rohili, 28 tahun. Yakin sudah memenangi ratusan kontes di berbagai tingkatan, termasuk menjadi juara kedua di Piala Presiden tahun lalu.

Sejak itu, popularitasnya semakin menanjak dan tawaran harganya juga semakin tinggi. Yakin pernah ditawar orang seharga Rp 500 juta, namun tawaran ini tak membuatnya tergiur. Si pemilik hanya akan melepas burungnya jika mendapat tawaran di atas Rp 500 juta.

Ada saja lomba yang ia ikuti. "Setiap hari minimal bisa dapat Rp 500 ribu," kata Rohili ketika ditemui Tempo di Depok, Rabu lalu. Hadiah itu digunakan untuk membiayai perawatan Yakin. Rohili, yang akrab disapa Likun, juga biasa membagikan hasil menang lomba kepada 12 anggota komunitasnya. Sebab, merekalah yang sering membawa burungnya itu ke arena kontes, karena ia sudah dikenali panitia dan tidak boleh ikut. "Kalau tingkat latihan bersama dan latihan prestasi, saya diusir karena dianggap pasti juara."

Burung lovebird (Agapornis Personata). TEMPO/Fully Syafi

Kisah pelarangan mengikuti lomba di dunia "perburungan" memang biasa terjadi jika ada seekor burung yang sudah menjadi juara di tingkat nasional diturunkan di kontes tingkat latihan. Ade Sulistio, yang dikenal sukses di dunia lomba burung dan bahkan kemudian menulis buku berjudul Mencetak Lovebird Juara, menjelaskan ada beberapa tingkatan dalam kontes lovebird.

Tingkatan paling bawah disebut latihan bersama atau latber, lalu ada latihan prestasi atau latpres, kemudian disusul latihan eksklusif, regional, dan tingkat nasional. "Burung yang sudah juara nasional tapi diturunkan di kelas latber atau latpres, otomatis ada panitia menolak."

Advertising
Advertising

Namun, jika pemilik burung mengikutsertakan burungnya di kelas yang tepat, tidak akan ditemukan pelarangan seperti itu. Ade sendiri tidak pernah menemukan pelarangan selama mengikuti kontes. Ade mengatakan pemilik burung harus peka dalam mencari kelas yang tepat dan lawan seimbang dalam mengikuti kontes. "Jadi, bukan pelarangan, seolah-olah panitia tidak adil," ujarnya.

IRSYAN HASYIM | DIKO OKTARA | KORAN TEMPO

Berita terkait

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

13 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

27 hari lalu

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.

Baca Selengkapnya

Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

28 hari lalu

Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

Ada tren menjadikan burung seperti lovebird sebagai parcel atau kado. Davina Veronica menganggap sebagai perampasan hak hidup hewan.

Baca Selengkapnya

Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

30 hari lalu

Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

Hampers lebaran tidak lagi hanya berupa kue-kue lebaran atau kaleng biskuit, tapi juga sepasang lovebird. Bentuk kejahatan terhadap binatang.

Baca Selengkapnya

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

37 hari lalu

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.

Baca Selengkapnya

Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

7 Februari 2024

Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

Sulawesi dan Maluku termasuk lokasi penambangan nikel yang paling berpotensi mengusik habitat burung endemik.

Baca Selengkapnya

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

30 Januari 2024

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Burung termasuk hewan endemik di Indonesia yang habitatnya berpotensi terganggu oleh pembukaan lahan tambang.

Baca Selengkapnya

7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.

Baca Selengkapnya

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

27 Desember 2023

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Hewan punah belum tentu benar-benar hilang di dunia ini. Ada yang berhasil ditemukan kembali.

Baca Selengkapnya