4 Hal Mudah yang Bisa Anda Lakukan untuk Mengurangi Polusi Udara

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 31 Juli 2019 07:45 WIB

Sejumlah pejalan kaki menggunakan masker ketika melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis 25 Juli 2019. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan meningkatkan layanan angkutan umum massal, mulai dari MRT dan kendaraan umum massal lainnya, menyediakan perlengkapan uji emisi kendaraan bermotor dan penambahan ruang hijau terbuka serta penanaman pohon yang dapat menyerap polutan seperti PM 2,5 di udara yang dikeluarkan sebagian besar oleh asap pembuangan kendaraan bermotor. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta menjadi salah satu kota dengan polusi udara tertinggi di dunia. Air Quality Index atau AQI Jakarta di AirVisual pada Selasa, 30 Juli 2019 siang, sebesar 158, berada di urutan kedua setelah Tashkent, Uzbekistan. Ini artinya kualitas udara Jakarta berada di level merah atau tidak sehat.

Polusi udara disebabkan aktivitas sehari-hari penduduk Jakarta, mulai dari transportasi, penggunakan energi listrik, hingga pembakaran sampah, juga industri di sekitarnya.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat, ada enam penyebab utama polusi udara, yaitu ozon permukaan tanah, partikel, timbal, sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida.

Bukan hanya membuat tidak nyaman, polusi udara menyebabkan masalah kesehatan serius dalam jangka panjang.

Tapi seburuk apa pun kondisi udara Jakarta, Anda bisa melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas udaranya. Mulailah dari diri sendiri. Berikut lima langkah yang bisa Anda lakukan untuk udara Jakarta yang lebih baik.

Kurangi penggunaan kendaraan pribadi

Mobil atau kendaraan bermotor lainnya kebanyakan menggunakan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan. Pembuatan bensin membutuhkan pembakaran batu bara dan minyak yang menyebabkan peningkatan sulfur dioksida, salah satu dari enam penyebab utama polusi udara.

Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan penggunaan kendaraan, cobalah menggunakan yang lebih efektif, misalnya memilih kendaraan umum seperti kereta rel listrik.

Menanam lebih banyak

Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menemukan bahwa banyak tanaman rumah tangga, seperti gerbera daisy, peace lily, dan English ivy berperan penting dalam menghilangkan karbon monoksida dari udara.

Beroperasi seperti hati manusia, tanaman dalam ruangan yang umum ini menyaring bahan kimia berbahaya dan senyawa berbahaya dari udara, menyerap racun melalui pori-pori kecil di daun mereka dan mencerna polusi melalui batang, akar, dan keluar melalui tanah.

Jadi, menanam tumbuhan di rumah atau kantor Anda dapat sangat mengurangi jumlah polusi udara dalam ruangan. Menurut penelitian NASA, varietas lain yang bermanfaat untuk udara bersih adalah pohon bambu, cemara Cina, dan semua pohon Dracaena. Oh ya, janga lupa lidah mertua juga telah terbukti sebagai salah satu filter udara di dalam ruangan.

Gunakan energi ramah lingkungan

Listrik memang lebih ramah daripada bahan bakar minyak. Tapi perlu tahu bahwa polusi yang dihasilkan pembangkit listrik terbilang tinggi. Jadi, ada baiknya memilih energi yang lebih ramah, seperti tenaga surya.

Jangan pernah membakar sampah, buanglah sampah di tempatnya agar bisa diolah. Sampah elektronik seperti baterai atau peralatan elektronik rusak sebaiknya dibuang di tempat khusus bersama barang-barang elektronik lainnya.


Mengurangi penggunaan pendingin ruangan

Pendingin ruangan atau AC menggunakan banyak energi listrik. Dan energi itu dihasilkan dari pembangkit listrik yang berkontribusi besar pada meningkatkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida. Apalagi jika pembangkit listrik menggunakan batu bara atau minyak bumi yang bisa menghasilkan ozon dan sulfur dioksida permukaan tanah.

EVERYDAY HEALTH | EPA.GOV


Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

19 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

23 jam lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

4 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

4 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

8 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

10 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

10 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

14 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya