Kisah Kekecewaan Salah Satu Peserta Bogor Half Marathon

Selasa, 27 Agustus 2019 21:48 WIB

Ilustrasi lari ultra marathon. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Bogor Half Marathon berlangsung pada Ahad, 25 Agustus 2019. Sekitar tiga ribu peserta dari dalam dan luar kota ikut kompetisi lari tahunan ini.

Sayangnya, berbagai peserta harus kecewa setelah mengikuti acara olahraga itu. Salah satu peserta lomba, Moh. Reza, membagikan beberapa kekacauan yang dialaminya. Pertama, ia mengatakan bahwa water station atau tempat istirahat minum air baru disediakan setelah acara berlangsung.

Sehingga para pelari yang seharusnya bisa minum pada jarak 2,5 kilometer awal pun baru menemukan air setelah 5 kilometer. “Kemarin yang paling fatal water station tidak ada di spot pertama. Baru disediakan tenda dan gelas tapi airnya tidak ada. Kalau kita tidak prepare air, pasti dehidrasi,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Selasa, 27 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, pria berusia 27 tahun ini juga mengatakan bahwa tidak ada marka angka di area lari. Padahal menurut Reza, hal ini sangat penting untuk mengetahui jarak tempuh seseorang. “Kan tidak semua orang punya smartwatch untuk mengukur. Kalau tidak ada marka angka, kita tidak tau sudah lari berapa lama. Dia ada coretan di aspal tapi tidak jelas juga,” katanya.

Pada saat berlari pula, Reza sempat mengalami masalah dengan pengendara bus dan angkot. Ia mengatakan bahwa panitia tidak menyediakan cone pembatas untuk menentukan trek lari dan kendaraan. Sehingga ia harus dikejutkan dengan bus dan angkot yang melintang.

“Saya lari lurus, ternyata ada angkot dan bus belok ke kiri. Jadi saya kaget hampir ketabrak. Karena tidak ada cone dan panitia juga jaraknya jauh-jauh. Tidak terkontrol jadinya,” katanya.

Pada finish line atau garis akhir, Reza juga menjelaskan bagaimana panitia yang tidak kooperatif dalam membagikan finisher tee atau kaos kemenangan. Ia mengatakan bahwa pelari di belakangnya harus mengambil sendiri kaos di karung dan tanpa bantuan. “Kita sudah capek. Harusnya dibantu, diatur untuk pembagian finisher tee. Tapi ternyata dikasih satu karung terus semua disuruh ambil sendiri,” katanya.

Dengan semua kejadian ini, ia pun berharap agar pihak penyelenggara belajar dan tidak melakukan kesalahan yang sama. Reza juga menyarankan untuk panitia sebaiknya membuat lomba lari kecil terlebih dahulu, sebelum mencoba yang lebih besar seperti Bogor Half Marathon ini. “Misalnya yang 2 kilometer saja. Kalau sudah bisa, baru naik sampai sekelas Bogor Half Marathon,” katanya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam akun Instagram resminya mengatakan sempat memanggil penyelenggara @bogorhalfmarathon ke Balaikota demi mendapatkan penjelasan. Bima memang mendengar banyak keluhan penyelenggaraan acara dari para pelari.

Sesuai kata Moh Reza, Bima pun mendengar beberapa masalah teknis seperti tidak ada stasiun untuk pengisian air, sampah dan kebersihan sama sekali tidak diperhatikan. "Dari penjelasan yang disampaikan, kesimpulan saya panitia sangat tidak profesional. Teguran keras tidak cukup, karena itu saya meminta agar Ultimarace tidak lagi selenggarakan kegiatan lari di Kota Bogor. Ke depan kita pastikan ini tak akan terjadi lagi di Kota Bogor," tulis Bima Arya yang mengunggah komentarnya disertai foto suasana pemanggilan para penyelenggara acara.

Race Director acara Bogor Half Marathon, Abdul Wahab, pun sudah angkat bicara. Ia memohon maaf telah membuat para pelari kecewa. "Jujur kami akui sangat tidak sepatutnya terjadi karena tidak sesuai dengan nafas The City of Runners yang selama ini Pemerintah Kota Bogor gaungkan," kata Abdul Wahab memberikan penjelasan di akun resmi Instagram Bogor Half Marathon. Abdul mengatakan Bima Arya sudah mengingatkan timnya agar penyelenggaraan harus profesional, memerhatikan standar keselamatan dan kenyamanan peserta dan warga lainnya yang menikmati fasilitas publik.

"Kepada peserta, Pemerintah Kota Bogor, Bapak Walikota Bogor, Para Sponsor dan Warga Kota Bogor, kami memohon maaf atas segala kekeliruan, keteledoran dan kesalahan yang telah kami lakukan sehingga membuat nama pribadi maupun instansi tercoreng," katanya,

Abdul Wahab mengakui dirinya tidak profesional sebagai Race Director dalam mengorganisir acara lari sebesar Bogor Half Marathon. "Hal yang paling saya sesali adalah
keteledoran saya yang tidak memeriksa kembali kondisi water station yang tidak siap melayani banyak pelari," katanya.

Ia berharap permohonan maafnya kepada berbagai pihak itu bisa diterima. Ia pun berjanji tidak akan mengulangi berbagai kesalahan itu lagi.

Berita terkait

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

9 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

9 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Zulhas Bahas Kampanye PAN hingga Strategi Pemenangan Pilpres

7 Januari 2024

Jokowi dan Zulhas Bahas Kampanye PAN hingga Strategi Pemenangan Pilpres

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas dan Presiden Jokowi membahas sejumlah agenda politik dalam pertemuannya di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Klaim Berjasa Hidupkan Kembali GKI Yasmin usai Polemik 15 Tahun

4 Januari 2024

Mahfud Md Klaim Berjasa Hidupkan Kembali GKI Yasmin usai Polemik 15 Tahun

Mahfud Md menyatakan juga turut memberi arahan kepada Bima Arya untuk segera meresmikan gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bogor Bima Arya Pastikan Menjabat Hingga 2024 Setelah Gugatannya Dikabulkan MK

22 Desember 2023

Wali Kota Bogor Bima Arya Pastikan Menjabat Hingga 2024 Setelah Gugatannya Dikabulkan MK

Wali Kota Bogor Bima Arya berharap pemerintah bisa segera menindaklanjuti putusan MK soal masa jabatan kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Pamit sebagai Wali Kota Bogor, Ungkit Jasa Jokowi

19 Desember 2023

Bima Arya Pamit sebagai Wali Kota Bogor, Ungkit Jasa Jokowi

Wali Kota Bogor Bima Arya pamit karena masa jabatannya sebagai pemimpin daerah Kota Hujan itu segera berakhir. Ia berterima kasih ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sorot Cat Arsitektur Kota Kerap Disamakan dengan Warna Partai Pemenang di Daerah

15 Desember 2023

Jokowi Sorot Cat Arsitektur Kota Kerap Disamakan dengan Warna Partai Pemenang di Daerah

Presiden Jokowi menilai design arsitektur kota kerap identik warna dan simbol partai politik pengusung kepala daerah setempat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Eco Run Siap Digelar, Hadiah Jutaan Rupiah

23 November 2023

Pertamina Eco Run Siap Digelar, Hadiah Jutaan Rupiah

Pertamina Eco Run 2023 yang akan digelar pada Minggu 26 November 2023 menyediakan beragam doorprize dan hadiah hingga ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya