TEMPO.CO, Jakarta - Mantan personil One Direction, Harry Styles, tengah memproduksi album terbarunya. Melansir dari situs Rolling Stone, lagu-lagu yang dibuatnya ini akan secara penuh diinspirasi oleh kisah cinta dengan sang mantan kekasih, Camille Rowe.

Dalam penggarapannya pula, ia mengatakan bahwa magic mushroom atau jamur ajaib sangat berperan penting, khususnya untuk menenangkan diri dan membuatnya lebih konsentrasi dalam menulis lagu.

“Kami mengonsumsi jamur ajaib, merebahkan diri di rumput-rumput, dan mendengarkan lagu karya Paul McCartney setiap saat,” katanya.

Berhubungan dengan jamur ajaib sendiri, banyak masyarakat Indonesia yang awam tentangnya. Oleh karena itu, melansir dari The Telegraph dan Live Science, berikut beberapa fakta yang belum banyak diketahui.

Warga Denver sepakat mendekriminalisasi jamur ajaib (magic mushroom) yang mengandung zat psilocybin, 8 Mei 2019. Paul Stamets/Hopkinsmedicine.org

#Sejenis narkotika
Magic mushroom atau Psilocybin mushrooms adalah jenis jamur yang tumbuh di kotoran hewan dan memiliki efek layaknya narkoba yang dapat meningkatkan halusinasi, rasa bingung, kejang, panic, dan ketidakmampuan membedakan fantasi dari kenyataan.

#Dilegalkan oleh dua Negara
Kini, Republik Ceko dan Spanyol telah melegalkan pendistribusian jamur ini. Keduanya juga diketahui memiliki budidaya terbesar untuk jenis jamur ini. Sedangkan di Indonesia sendiri, berdasarkan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, psilocybin mushroom termasuk dalam narkotika golongan I sehingga bagi penjual maupun penggunanya dapat dipidana.

Narkotika jenis jamur kotoran hewan atau Magic Mushroom. TEMPO/Johannes P. Christo

#Memiliki manfaat untuk pengobatan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jenis jamur ini bisa membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah membantu mengobati kecemasan, OCD, sakit kepala, dan gangguan stres pascatrauma. Buat yang ingin menurunkan adiksi terhadap rokok pula jamur ini dipercaya bisa membantu.

#Sering digunakan sebagai bagian dari ritual
Jamur ajaib banyak digunakan di Amerika Tengah untuk upacara keagamaan. Menurut sebuah teori, lukisan batu Mesolitikum di Aljazair dari Tassili n 'Ajjer adalah penggambaran jamur yang digunakan dalam berbagai ritual. Suku Aztec juga menyebut jamur ajaib sebagai daging dari para dewa atau teonanacatl.