TEMPO.CO, Jakarta - Di era yang semakin modern ini, penggunaan barang elektronik tak bisa lepas dari bagian hidup setiap orang. Sayangnya, entah gawai ataupun komputer Anda, semuanya dapat memberikan dampak negatif untuk kesehatan mata. Salah satunya adalah karena radiasi yang terpapar terlalu lama sehingga menyebabkan mata merah, kering, berair, hingga buram.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa hal pun bisa dilakukan. Melansir dari situs Lifehacker dan Dr Axe, berikut adalah empat diantaranya.

1. Menggunakan kacamata anti radiasi
Banyak penelitian yang sudah membuktikan keefektifan penggunaan kacamata anti radiasi. Hal ini disebabkan oleh salah satu kandungan yang ada padanya, yakni pelapis anti-reflektif (AR). Dimana ia bisa mengurangi silau dari pantulan layar dan dari sumber cahaya. Sehingga akhirnya tidak akan merusak kesehatan mata.

2. Menerapkan himbauan 20-20-20
Para ahli kesehatan mata sepakat untuk menghimbau masyarakat dalam menerapkan 20-20-20. Ini berarti, Anda hanya diperbolehkan untuk melihat layar alat elektronik selama dua puluh menit. Setelahnya, Anda akan diminta untuk mengistirahatkan mata selama 20 detik dan melihat benda di sekitar yang jaraknya 20 kaki atau setara dengan enam meter. Ini terbukti ampuh untuk menyehatkan mata dari paparan radiasi.

3. Menanam tanaman penyerap radiasi
Percaya atau tidak, namun tanaman penyerap radiasi sangat efektif bila diletakan pada ruangan dimana kita sering menggunakan alat elektronik. Contohnya kamar tidur yang dilengkapi dengan perangkat komputer, menanam aloe vera, kaktus, batu bunga teratai dan lidah mertua adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Karena mereka dapat mengikat radiasi juga menyegarkan udara yang buruk di ruangan.

4. Mengkonsumsi makanan tinggi antioksidan
Mengkonsumsi makanan tinggi antioksidan adalah cara mudah lainnya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir radiasi. Contohnya saja apel, pir, pepaya, asparagus, kenari dan almond yang dapat mengikat sumber radikal bebas penyebab masalah kesehatan. Sehingga, penyakit mata pun bisa juga dilawan oleh tingginya antioksidan dalam tubuh itu.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | LIFEHACKER | DRAXE