Cegah Kanker dan Penyakit Tidak Menular Lain, Baca Label Produk!

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 3 September 2019 20:11 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengingatkan pentingnya pelabelan produk yang dapat menghindarkan konsumen dari material yang memicu munculnya penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker. "Pelabelan gizi pangan olahan merupakan salah satu strategi pencegahan PTM dan sekaligus pencegahan risiko gizi kurang," kata Penny di Jakarta, Selasa 3 September 2019.

Beberapa contoh penyakit tidak menular adalah kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes melitus dan hipertensi. Penyakit ini diderita masyarakat, salah satunya diakibatkan karena konsumsi pangan yang tidak memperhatikan keamanan, mutu, gizi serta kecukupannya.

Penny mengatakan pelabelan produk biasanya berisi tentang informasi kandungan gizi sehingga penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai kandungan pangan olahan yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk itu, BPOM mendorong agar masyarakat lebih teliti membaca informasi kandungan pangan olahan.

Berdasarkan survei tahun 2016 dan 2017 terkait pembacaan label pangan olahan yang dilakukan BPOM menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca label masih rendah. World Health Organization (WHO) Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin konsumen mendapatkan informasi yang benar pada label.

"Sejalan dengan hal tersebut, BPOM selain memiliki tugas dan fungsi menyiapkan regulasi tentang label pangan olahan termasuk label gizi, juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)," kata dia.

Advertising
Advertising

BPOM, kata Penny, terus mengajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami dan mendukung pola konsumsi sehat, antara lain melalui regulasi tentang pelabelan gizi. "Kami telah merevisi regulasi tentang Informasi Nilai Gizi termasuk bentuk penyampaian Informasi Nilai Gizi yang mudah dipahami oleh konsumen," katanya.

Timnya sudah melakukan survei penentuan desain dan bentuk label gizi yang paling sesuai dan paling mudah dipahami oleh masyarakat. Akhirnya diperoleh desain monokrom informasi nilai gizi dan logo “Pilihan Lebih Sehat” yang dicantumkan pada bagian utama label.

Pertama dari segi desain monokrom pada dasarnya sama dengan informasi nilai gizi yang ada di belakang label. Namun desain ini hanya sebagai highlight dari beberapa zat gizi yang terkait dengan PTM seperti energi, lemak, lemak jenuh, gula, dan garam.

Kedua, produk yang mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” berarti telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat berdasarkan kandungan gula, garam, atau lemaknya. Untuk tahap awal baru diberlakukan untuk produk minuman siap konsumsi dan mi dan pasta instan. Meskipun demikian masyarakat harus memahami bahwa pilihan lebih sehat ini dibandingkan dengan produk sejenis dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

“Adanya penyederhanaan desain label gizi ini diharapkan mampu membuat masyarakat lebih tertarik dan mudah memahami pembacaan label gizi pada produk serta menjadikan label gizi ini sebagai salah satu pertimbangan dalam memilih produk pangan sesuai dengan kebutuhan gizinya,” kata Penny.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya