TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ketiga, Baharuddin Jusuf atau BJ Habibie sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat sejak 1 September 2019. Hingga kini, belum ada konfirmasi yang bisa memastikan penyakit yang dideritanya.

Namun, menurut riwayat kesehatan Habibie, pada akhir Agustus 2018, ia juga sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan. Sebelumnya, pada Maret 2018, Habibie dikabarkan mengalami kebocoran klep jantung. Ini membuatnya sempat diopname di salah satu rumah sakit di Muenchen, Jerman.

Berbicara mengenai kebocoran klep jantung, ini merupakan suatu penyakit yang terjadi saat aliran darah pada jantung tidak berjalan ke arah yang benar. Di jantung, terdapat empat katup, yakni katup mitral, katup trikuspid, katup paru, dan katup aorta. Ia akan membuka dan menutup sekali setiap detak jantung.

Sayangnya, pada pasien kebocoran klep jantung, aliran darah yang seharusnya melewati katup-katup ini justru berbalik arah atau terhambat karena tidak terbuka dan tertutup dengan baik. Situs Mayo Clinic mengatakan bahwa ini bisa dipengaruhi oleh faktor usia.

Seperti diketahui, BJ Habibie telah berusia 83 tahun. Ini berarti, katup jantung pun ikut menua dan memiliki usia serupa. Perlahan, ia menjadi kaku dan kurang lentur saat harus membuka dan menutup.

Penyebab lain bisa dikarenakan riwayat infeksi akibat rematik saat pasien masih kecil. Infeksi itu ditandai dengan nyeri di tenggorokan karena terpapar kuman streptococcus beta hemolyticus. Keduanya bisa menyelinap dari tenggorokan ke jantung dan menempel pada klep jantung. Akibatnya, kuman bisa menyerang jantung dengan leluasa.

Situs Medical News Today juga mengungkapkan beberapa penyebab lain. Beberapa di antaranya adalah riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol yang berhubungan dan langsung mempengaruhi kerja jantung. Serangan jantung dan stroke juga disebut sebagai pemicu lain dari kebocoran klep jantung.