Dokter Amerika Minta Masyarakat Berhenti Gunakan Vape, Indonesia?

Reporter

Praga Utama

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 12 September 2019 05:25 WIB

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Dokter Amerika Serikat atau American Medical Association (AMA) mengeluarkan peringatan dan imbauan kepada warga Negara Abang Sam untuk berhenti menggunakan rokok elektrik dan vape dalam bentuk apa pun. Peringatan yang dirilis pada Senin lalu itu diberlakukan hingga para ilmuwan menemukan penanganan yang lebih baik pada penyebab 450 penyakit paru-paru dan setidaknya lima kematian yang berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik.

Dalam rilis itu, AMA juga meminta para dokter menginformasikan kepada pasien tentang bahaya rokok elektrik, termasuk kandungan racun dan karsinogen. Para dokter juga diminta melaporkan setiap kasus penyakit paru-paru yang diduga berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik kepada departemen kesehatan setempat.

Rekomendasi tersebut dibuat mengikuti saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang dikeluarkan pada Jumat pekan lalu. Masyarakat diminta tidak menggunakan produk-produk rokok elektrik, sementara lembaga ini menyelidiki penyebab serentetan penyakit paru-paru parah yang berkaitan dengan konsumsi vape.

Seperti dikutip dari Reuters, kemarin, pejabat CDC mengatakan banyak kasus penyakit paru-paru yang berkaitan dengan konsumsi vape atau rokok elektrik, serta melibatkan alat yang menguapkan minyak yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), komponen psikoaktif yang terdapat pada ganja. "Beberapa laboratorium telah mengidentifikasi vitamin E asetat dalam sampel produk dan sedang menyelidikinya sebagai kemungkinan penyebab penyakit," ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan konsumsi rokok elektrik dan vape meningkat karena dianggap lebih aman daripada rokok konvensional. Namun efek kesehatan jangka panjang dari konsumsi alat ini sebagian besar tidak diketahui. Di Amerika Serikat, Lembaga Administrasi Makanan dan Obat-obatan didorong untuk mengekang lonjakan besar penggunaan rokok elektrik oleh remaja.

Advertising
Advertising

"Kita tidak boleh berdiam diri sementara rokok elektrik tidak diregulasi. Kami mendesak FDA mempercepat regulasi rokok elektrik dan menghapus semua produk yang tidak diatur dari pasar," ujar Presiden AMA, Patrice Harris.

Di Indonesia, konsumsi vape pun dilaporkan terus meningkat. Bahkan dalam data yang dipaparkan dalam diskusi Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau pada Jumat pekan lalu di Jakarta disebutkan bahwa satu dari lima pelajar SMA mengkonsumsinya.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani Taufik, mengatakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan mengkonsumsi rokok elektrik adalah menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan oleh efek imunosupresif yang terkandung dalam setiap cairan vape. Padahal sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menangkal virus dan bakteri penyebab penyakit. "Akibatnya, pasien akan lebih rentan sakit dan mengalami masalah-masalah kesehatan umum, seperti flu dan batuk," kata Feni.

Feni juga mengatakan vape berbahaya karena dapat menciptakan kecanduan layaknya rokok biasa karena kandungan nikotin di dalamnya. Penggunaan nikotin yang berlebihan mengakibatkan munculnya berbagai masalah kardiovaskular. "Nikotin sangat adiktif. Biasanya mereka juga menyebabkan masalah kesehatan, seperti iritasi paru, serangan jantung, dan stroke."

Risiko penyakit lain yang timbul dari kebiasaan merokok elektrik adalah kanker paru. Menurut Feni, hal ini dipengaruhi oleh kandungan karsinogen yang ada pada rokok elektrik. Vape dinilai bisa langsung merusak DNA dalam sel sehingga menyebabkan kelainan pada sel normal. "Karena ada karsinogen, risiko kanker paru-paru pasti ada," ujar dia.

Feni tak menyarankan penggunaan vape atau rokok elektrik sebagai pengganti rokok konvensional, atau sarana terapi berhenti dari kebiasaan merokok. Sebaliknya, ia menyarankan alternatif yang lebih ramah bagi tubuh. Contohnya, mengkonsumsi permen karet atau vitamin B dan C.

"Konsumsi permen karet bisa menekan rasa asam pada lidah, sehingga terbukti baik meredam keinginan merokok," ujar dia. Sedangkan untuk vitamin B dan C, Feni menjelaskan, keduanya memiliki sifat anti-stres dan dapat memperbaiki suasana hati. Selain itu, vitamin bisa melindungi paru-paru dari masalah kesehatan.

REUTERS | SARAH ERVINA | PRAGA UTAMA

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

5 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

7 hari lalu

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

7 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

7 hari lalu

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

Selebgram Chandrika Chika ditangkap bersama lima temannya saat sedang menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

7 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

7 hari lalu

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap selebgram Chandrika Chika dan atlet esport saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

7 hari lalu

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

9 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

10 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya