Susu Sebabkan Berat Badan Naik? Begini Kata Ahli Gizi
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Jumat, 20 September 2019 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saat sedang menjalankan program diet, banyak orang yang menghindari susu. Sebab, tak sedikit yang mengaitkannya dengan kenaikan berat badan. Benarkah informasi itu?
Dokter gizi Haekal Anshari menyebutkan informasi itu salah kaprah. “Hoaks kalau susu itu menyebabkan gendut,” kata Haekal dalam acara Press Launching Yolite C+100 di Jakarta pada Kamis, 19 September 2019.
Haekal menjelaskan, sebuah studi yang diterbitkan pada International Journal of Obesity pada tahun 2004 justru menyebut susu bisa membantu penurunan berat badan pada orang dewasa yang mengalami obesitas. Pertama, ini disebabkan oleh kandungan protein pada susu. “Karena susu kaya protein, kita menjadi kenyang lebih cepat. Jadi secara langsung akan meredam nafsu makan,” katanya.
Kedua, susu juga diketahui rendah kalori. Ini bisa dibuktikan dari satu gelas susu yang hanya mengandung 146 kalori. “Ini artinya hanya 10 persen dari dari kebutuhan kalori harian. Sangat minim,” katanya.
Lantas, apa yang menyebabkan kenaikan berat badan itu? Haekal menyebutkan konsumsi makanan berlebih dan kurangnya aktivitas fisik lah yang menjadi pemicu utamanya. “Makan di depan televisi itu berbahaya. Karena dengan duduk lama, timbunan lemaknya semakin meningkat,” katanya. “Jadi sekali lagi, bukan susu yang menyebabkan gendut ya.”