Tips Berkemas Praktis buat yang Suka Traveling

Reporter

Antara

Senin, 23 September 2019 15:05 WIB

Ilustrasi mendaki. Dokumentasi Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang suka traveling, tak ada salahnya menyikam tips berkemas berikut. Co-founder sekaligus CEO Tortuga Backpacks, Fred Perotta, membagikan tiga kiat mengemas barang bawaan untuk bepergian yang praktis.

Pertama, bawa barang yang pasti dipakai. "Kalau saat packing Anda bilang 'Saya akan bawa ini jaga-jaga sesuatu terjadi', Anda harus meninggalkan barang itu di rumah karena situasinya 90 persen tak akan terjadi dan biasanya Anda akan bisa membeli barang itu di daerah setempat," kata Perotta pada Travel + Leisure.

Kedua, untuk perjalanan lama, bawa baju untuk keperluan seminggu. Kalau lebih lama, bisa ke binatu. Untuk musim dingin, tak perlu membawa jaket-jaket tebal tapi pakai baju berlapis saja alih-alih pakai jaket gembung.

"Misal, alih-alih pakai sweater tebal, pakai saja kaus lengan panjang dan kardigan di luarnya. Kalau memang butuh baju tebal, pastikan Anda pakai saat di pesawat," jelasnya.

Selain itu, pilih baju-baju berbahan teknis, misalnya baju yang terbuat dari bahan yang cepat kering atau menghalau noda. Ketiga soal sepatu, Perotta memilih sepatu yang ringan berbentuk bot berpotongan pendek dari kulit sehingga bisa dipakai di segala acara tanpa terlihat tak sopan.

Advertising
Advertising

Selain itu, pilih dengan bijak barang elektronik yang hendak dibawa. Daripada membawa laptop besar dengan pengisi daya dan aksesori lain, lebih baik membawa tablet. Perotta juga menyarankan agar senantiasa membawa botol minuman sendiri selama bepergian.

Ilustrasi wisatawan di Pegunungan Alpen, Swiss. (pixabay.com)

"Saat di pesawat, saya kurang puas kalau cuma minum air di gelas mungil," katanya.

Perotta pada 2009 melakukan perjalanan dua minggu ke Eropa Utara bersama rekan co-founder Tortuga, Jeremy Cohen. "Kami jenis dua orang ilmuwan kutu buku yang obsesif untuk menemukan tas yang tepat. Saya tak banyak pergi ke luar negeri dan tak punya tas dan tak tahu apa yang mesti dibawa. Kami tak menemukan tas yang sempurna," kata Perotta.

Akhirnya dia membawa tas pendaki gunung yang umum dipakai para backpacker. Dari perjalanan itu, Perotta dan Cohen mendapatkan ide bahwa tas punggung sangat nyaman tapi ada kekurangannya, yakni terlalu besar jadi tak bisa masuk kabin dan harus masuk bagasi, yang artinya harus keluar uang tambahan bayar untuk kelebihan muatan dan tambah waktu untuk memasukkan dan mengambil bagasi.

Selain itu, menggunakan tas punggung besar biasanya bermasalah saat harus mengambil barang di bawah karena artinya harus membongkar isi seluruh tas. Duo yang akhirnya menciptakan tas bepergian Toruga itu sampai pada kesimpulan bahwa tas bepergian harus nyaman, awet, dengan kualitas tas pendaki gunung namun dengan kemudahan pengaturan dan akses layaknya koper. Koper terbuka dari depan, jadi mudah saat ingin mencari barang.

Berita terkait

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

7 jam lalu

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

11 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

2 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

12 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Tagihan Telepon Bengkak saat Traveling ke Luar Negeri

13 hari lalu

Tips Menghindari Tagihan Telepon Bengkak saat Traveling ke Luar Negeri

Banyak pelancong yang tidak menyadari bahwa ponsel mereka menggunakan data roaming yang biayanya jauh lebih mahal saat traveling ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

14 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Alasan Bandara Internasional John F. Kennedy Termewah di Amerika Serikat

24 hari lalu

Alasan Bandara Internasional John F. Kennedy Termewah di Amerika Serikat

Di antara 69 bandara di dunia, Bandara Internasional John F. Kennedy yang termewah di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya