Gas Air Mata saat Demo RUU, Cek Dampaknya bagi Kesehatan

Selasa, 24 September 2019 21:58 WIB

Polisi menembakkan gas air mata ke arah para demonstran di gedung DPRD Surakarta, Selasa 24 September 2019. TEMPO/AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa terjadi di sejumlah kota di Indonesia, 24 September 2019. Pemicunya ketidaksetujuan atas rencana pemerintah untuk mengesahkan Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, RKUHP, dan RUU Pertanahan.

Sayangnya, aksi yang dilakukan sejak Senin, 23 September, itu berujung kericuhan. Untuk mengendalikan massa, pasukan pengaman pun menembakkan gas air mata. Apa sebenarnya yang terkandung pada gas air mata dan seperti apa efek yang diberikan sehingga ampuh membubarkan massa?

Melansir dari Health Line, gas air mata tersusun dari tiga zat kimia yakni chlorobenzylidene malononitrile (CS), dibenzoxazepine (CR), dan chloroacetophenone (CN). Namun, secara umum, yang paling sering digunakan ialah jenis CS.

Petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis, 29 Agustus 2019. Aksi unjuk rasa menyebar hampir di seluruh wilayah Papua selama dua pekan terakhir ini. ANTARA/Indrayadi TH

Para ahli mengatakan apabila CS yang berbentuk aerosol ini diciptakan sebagai senjata atau alat pertahanan, zat kimianya dapat mengaktifkan rasa sakit pada saraf pengindera. Artinya, ia dapat bekerja dengan mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan telinga.

Advertising
Advertising

Melansir dari Independent.co.uk, seorang analis yang penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal intelijen dan keamanan, Neil Gibson, menjelaskan bahwa efek gas air mata akan dirasakan setelah 30 detik. Akibat yang ditimbulkan antara lain rasa terbakar, berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur yang berlebihan, dan iritasi kulit.

Parahnya lagi, mereka yang menghadapi paparan dengan jarak dekat, tak menutup kemungkinan orang tersebut menderita kebutaan sementara, mual, hingga diare. Meski demikian, setelah massa berhasil melarikan diri dan menemukan udara segar, efeknya pun akan mereda setelah 10 menit.

Gibson pun mengatakan bahwa gas ini sangat baik digunakan oleh pasukan pengaman pemerintah untuk menjaga ketertiban massa saat menggelar aksi unjuk rasa.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya