Indonesia Masih Dihantui Penyakit Tidak Menular

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 September 2019 15:47 WIB

Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Bogor - Penyakit tidak menular atau non-communicable disease beriringan dengan kebiasaan merokok. Di Indonesia, juga di dunia saat ini sedang dihadapi masalah meningkatnya penyakit tidak menular (non-communicable disease). Tren penyakit tidak menular meningkat lebih dari 70 persen.

“Secara nasional, penyakit tidak menular menyebabkan kehilangan tahun produktif terbesar atau DALYs disability dibandingkan penyakit menular,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi saat pembukaan Asia Pasific-City Alliance fot Tobacco Control and NCD’s Prevention di Bogor, Rabu, 25 September 2019.

Ia mengatakan,d ari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan menunjukkan penyakit tidak menular menempatkan posisi tertinggi di 34 provinsi di Indonesia. “Kebanyakan karena stroke, serangan jantung, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus.”

Persoalannya, kata Oscar, peningkatan penyakit tidak menular ini biasanya beriringan dengan tingginya faktor hipertensi dan tingginya gula darah. Hal ini diakibat dari diet yang tidak sehat kebiasaan merokok.

Data dari BPJS pada 2018, penyakit katastropik menyebabkan pengeluaran tanggungan kesehatan hingga Rp 20,4 triliun atau 21,6 persen dari total pengeluaran. “Dari 21,6 persen, sebanyak 51,5 persen atau Rp 10,5 triliun pengobatan penyakit jantung yang mendekati peringkat pertama diikuti penyakit kanker sebesar 16,7 persen atau Rp 3,4 triliun,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Data dari WHO juga menunjukkan bahwa setiap tahun di seluruh dunia ada 15 juta angka kematian muda pada usia 30-69 tahun. Jika ditotal, terdapat 7,2 juta angka kematian yang disebabkan oleh konsumsi tembakau dan sebanyak 70 persen kematian terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat pada usia muda dibanding dewasa. Dari data yang dihimpun oleh Program Kesehatan Indonesia dengan Pendekatan Keluarga menemukan bahwa keluarga dengan anggota yang salah satunya merokok sebesar 55,6 persen. Hal ini menjadi dasar perlunya upaya pengendalian konsumsi produk tembakau di Indonesia.

Tingginya konsumsi tembakau ini, kata Oscar seharusnya membutuhkan keseriusan dan kerja sama semua pihak. “Mari para wali kota agar bersekutu membuat komunitas kesehatan dengan mengimplementasikan Germas.”

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

22 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

14 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

15 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

16 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

17 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

21 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

22 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

28 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya