Polusi Udara Tingkatkan Risiko Bunuh Diri pada Anak.

Reporter

Antara

Sabtu, 28 September 2019 08:45 WIB

Sebanyak 298 sekolah di delapan distrik di Sarawak, Malaysia, diliburkan karena tingkat polusi udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Sumber: The Star/THE STAR/ASIA NEWS NETWORK/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat para orang tua, polusi udara bisa memicu anak untuk bunuh diri. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menunjukkan paparan polusi udara dapat memicu gangguan kejiwaan pada anak-anak. Hasil yang mengkhawatirkan berdasarkan penelitian itu adalah paparan jangka pendek sekali pun dapat berkontribusi terhadap kecemasan dan meningkatkan risiko bunuh diri.

"Penelitian itu adalah yang pertama menunjukkan hubungan antara tingkat polusi udara harian di luar ruangan dan peningkatan gejala gangguan kejiwaan, seperti kecemasan dan bunuh diri, pada anak-anak," kata Cole Brokamp, penulis utama studi dan peneliti di Cincinnati Children's Hospital Medical Center di Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Medical Daily.

Menurut studi tersebut, anak-anak mulai mengalami perubahan dalam kesehatan mental mereka satu atau dua hari setelah terpapar udara yang tercemar. Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang kurang beruntung sangat dipengaruhi oleh kualitas udara yang buruk.

Brokamp mengatakan stresor lingkungan berpotensi berkontribusi terhadap peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Penemuan itu didukung oleh dua penelitian terbaru lain yang mengeksplorasi efek polusi udara pada anak-anak.

Ilustrasi bunuh diri. Shutterstock

Advertising
Advertising

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research menunjukkan anak-anak mengalami kecemasan setelah terpapar polusi udara karena lalu-lintas. Para peneliti menggunakan neuroimaging untuk menganalisis paparan udara, gangguan metabolisme di otak partisipan, dan gejala kecemasan umum mereka. Anak-anak yang terpapar udara yang tercemar memiliki konsentrasi myo-inositol yang tinggi di otak, sebuah penanda respons neuro-inflamasi terhadap polusi udara.

Hasil penelitian lain dalam Enviromental Research memperluas pemahaman para peneliti bahwa polusi udara akibat lalu lintas mulai mempengaruhi kesehatan mental anak-anak sejak dini dan berlanjut hingga masa kanak-kanak. Para peneliti mengatakan partisipan masih melaporkan depresi dan gejala kecemasan ketika mereka mencapai usia 12 tahun. Studi sebelumnya menunjukkan efek polusi udara dapat berlanjut hingga dewasa.

"Secara kolektif, studi-studi ini berkontribusi pada bukti yang berkembang bahwa paparan polusi udara selama awal kehidupan dan masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lain di masa remaja," kata Patrick Ryan, penulis studi dan peneliti di Cincinnati Children's.

Namun, dia mencatat butuh lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan mereka dan menentukan bagaimana polusi udara berkontribusi langsung terhadap gangguan kejiwaan.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

2 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

2 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

2 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

2 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

3 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya