3 Dampak Sanitasi Buruk buat Anak selain Stunting

Sabtu, 28 September 2019 10:56 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sanitasi adalah salah satu langkah awal untuk mencapai kesehatan yang sempurna. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup bersih, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, buang air di toilet, membuang sampah pada tempatnya, hingga menghindari konsumsi makanan yang sembarangan.

Sayangnya, masih minim kesadaran masyarakat akan hal ini. Padahal, ada berbagai masalah kesehatan yang bisa dialami apabila tidak menerapkan sanitasi. Sebagai bentuk pertimbangan untuk mengubah gaya hidup, dokter sekaligus presenter NET TV, Twinda Rarasati, pun menyebutkan beberapa dampak negatif yang bisa dialami itu.

#Diare dan cacingan
Diare dan cacingan adalah salah satu dampak yang paling sering dialami masyarakat dengan tingkat sanitasi rendah. Twinda mengatakan bahwa kedua masalah kesehatan ini muncul karena bakteri dan virus penyebab diare maupun cacingan akan sangat rentan muncul pada toilet yang kotor. Kemudian, bakteri dan virus tersebut bisa menempel dan masuk ke dalam tubuh.

“Apalagi setelah dari toilet yang kotor itu langsung makan dan tidak mencuci tangan. Semakin pesta itu kumannya di tubuh,” katanya.

Advertising
Advertising

#Stunting
Dari diare dan cacingan yang dialami, khususnya pada anak-anak, risiko stunting pun semakin besar. Menurut Twinda, hal ini karena diare yang akan menyebabkan nutrisi di dalam tubuh menjadi terkuras melalui buang air yang berkala. Sedangkan untuk cacingan, cacing pada usus juga akan mengganggu penyerapan zat gizi makanan pada tubuh anak.

“Cacing akan mengambil sari-sari makanan dari usus. Kalau dialami secara terus menerus, akan menyebabkan gizi buruk dan akhirnya stunting,” katanya

#Tifus
Pernahkah Anda atau salah satu sanak saudara mengalami tifus? Biasanya dokter selalu mengaitkannya dengan sanitasi yang rendah sebab, menurut Twinda, bakteri Salmonella Typhi penyebab tifus itu dapat hidup pada tinja selama beberapa minggu. Sedangkan menurut berbagai penelitian, secara tidak sadar barang-barang di sekitar pasti mengandung tinja.

Itulah sebabnya mencuci tangan, khususnya sebelum makan dan setelah beraktivitas sangat, disarankan oleh Twinda.

“Karena bakteri ini bisa masuk lewat tangan ke mulut dan mempengaruhi tubuh,” katanya.

#Hepatitis A
Sanitasi dalam hal mencuci tangan tidak hanya menyebabkan tifus namun juga hepatitis A. Twinda menjelaskan bahwa seseorang dapat dengan mudah tercemar virus hepatitis A jika malas mencuci tangan sebelum makan. Terlebih apabila baru selesai buang air dan melakukan kontak fisik dengan pasien hepatitis A.

Selain itu, mengonsumsi makanan sembarangan, seperti di pinggir jalan, juga meningkatkan risiko hepatitis A karena menurut Twinda, makanan dan minuman yang tidak diolah dan menggunakan bahan yang bersih bisa menyebabkan masalah kesehatan ini juga.

“Saya mengimbau agar tidak minum es batu atau makanan di pinggir jalan. Kalau memang mau berhemat, lebih baik masak sendiri karena pengolahan dan bahannya jelas,” katanya.

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

6 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

8 hari lalu

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

World Water Forum ke-10 diharapkan membawa perubahan dari sisi tata kelola air.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

11 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

32 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

38 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

42 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

48 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

48 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya