Peneliti Ungkap Asal Motivasi

Reporter

Antara

Minggu, 29 September 2019 16:47 WIB

Legenda sepak bola Manchaster United, Gary Naville menyapa penyandang cacat saat berkunjung ke Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali di Denpasar, Bali, 22 Juli 2019. Dalam kunjungannya, Gary juga memberikan motivasi dan coaching clinic sepak bola singkat pada para pemain bola disabilitas. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Kita sering mendengar kata motivasi dan merasa memilikinya. Tapi tahukah dari mana asalnya?

Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Teknik Munich (TUM) di Jerman berhasil mengidentifikasi sirkuit saraf di otak lalat buah yang membuat hewan itu bersemangat saat mencari makan. Lalu apa pentingnya penelitian itu?

Melalui studi tersebut, ilmuwan telah mengungkap dari mana motivasi berasal, demikian seperti dilansir Science Daily. Lalat buah akan berjalan lebih cepat ketika mencium bau cuka atau buah. Mereka berlari sampai kelelahan untuk mencapai makanan itu.

Namun, mereka tidak dapat mendekati makanan karena untuk eksperimen yang dilakukan di laboratorium TUM School of Life Sciences Weihenstephan itu, tubuh bagian atas lalat dibuat diam, hanya kaki saja yang bisa bergerak memutar bola yang mengambang.

"Eksperimen kami menunjukkan bahwa individu yang kelaparan terus meningkatkan kinerja. Mereka berlari hingga 9 meter per menit. Lalat buah yang kenyang menyerah jauh lebih cepat," kata profesor neurobiologi Ilona C. Grunwald Kadow.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan itu membuktikan bahwa organisme sederhana sekalipun menunjukkan stamina dan ketekunan. Kualitas-kualitas itu dianggap tersimpan untuk manusia dan organisme tingkat tinggi lain.

Ilustrasi motivasi. shutterstock.com

Sirkuit saraf
Lantas, dari mana asal muasal motivasi? Bersama dengan Julijana Gjorgjieva, profesor untuk Computational Neuroscience di TUM dan pemimpin kelompok di Institut Max Planck untuk Penelitian Otak di Frankfurt, serta tim peneliti internasional dan interdisipliner, Grunwald Kadow telah mengidentifikasi sirkuit saraf di otak hewan kecil itu, yang mengendalikan ketekunan untuk mendekati makanan.

"Otak lalat-lalat itu punya sel-sel saraf jutaan kali lebih sedikit daripada otak manusia. Ini membuatnya jauh lebih mudah untuk mengetahui apa yang dilakukan neuron dan bagaimana," kata profesor itu menjelaskan.

"Dengan cara itu, kami dapat memahami prinsip-prinsip sirkuit saraf yang juga membentuk dasar untuk fungsi otak yang kompleks."

Kekuatan neuron
Demi mengidentifikasi sirkuit saraf yang bertanggung jawab untuk menghasilkan motivasi, tim menggunakan berbagai teknik, yakni model matematika diciptakan yang mensimulasikan interaksi rangsangan eksternal dan internal, misalnya bau cuka dan kelaparan. Pada langkah selanjutnya, ahli saraf dari TUM bekerja sama dengan rekan-rekan di Amerika Serikat dan Inggris mengidentifikasi jaringan interes di otak lalat buah.

Proses dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron serta pencitraan in-vivo dan eksperimen perilaku. Hasilnya, sirkuit saraf interes terletak di pusat pembelajaran dan memori otak lalat. Itu dikendalikan oleh dua neurotransmiter dopamin dan oktopamin, yang terkait dengan noradrenalin manusia. Dopamin meningkatkan aktivitas sirkuit, seperti meningkatkan motivasi, sementara oktopamin mengurangi kemauan untuk berusaha.

"Karena neurotransmiter ini dan sirkuit yang sama juga ada di otak mamalia, kami berasumsi mekanisme yang serupa untuk memutuskan apakah akan berlanjut atau berhenti," kata ahli neurobiologi menyimpulkan.

Dalam jangka panjang, para peneliti berharap bahwa penemuan mereka akan membantu untuk memahami mengapa interaksi neuron dan zat kurir di otak, misalnya, dalam kecanduan menjadi tidak terkendali.

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

4 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

7 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

10 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

11 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

19 hari lalu

Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.

Baca Selengkapnya