Berapa Sebenarnya Detak Jantung Normal pada Lansia?

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 29 September 2019 20:45 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya serangan jantung, salah satu gangguan jantung yang cukup sering menyerang lansia adalah aritmia, suatu kondisi yang ditandai dengan tidak teraturnya jumlah dan ritme detak jantung. Karena itu, penting bagi Anda mengetahui jumlah detak jantung normal pada lansia.

Sebelumnya, Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September setiap tahunnya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan jantung. Tahun ini, Peringatan Hari Jantung Sedunia mengangkat tema "My Heart, Your Heart”. Melalui tema tersebut masyarakat diajak untuk melakukan perubahan kecil dalam hidup dengan membuat sebuah janji sederhana untuk kesehatan jantung seperti berkomitmen mengonsumsi makanan yang lebih sehat, beraktivitas fisik lebih baik, berhenti merokok, dan lain-lain.

Sejak lahir hingga dewasa, detak jantung normal pada manusia akan berubah, karena menyesuaikan dengan usia dan juga kondisi tubuh. Seiring bertambahnya usia, maka jantung akan berdetak semakin lambat. Jadi, detak jantung pada bayi dan anak-anak secara normal akan lebih tinggi dibandingkan orang dewasa dan lansia.

Detak jantung normal pada lansia saat beristirahat adalah 60-100 kali per menit. Namun, jika Anda termasuk sering berolahraga atau aktif melakukan aktivitas fisik, maka detak jantung saat istirahat bisa lebih rendah dari nilai tersebut. Detak jantung juga dapat lebih rendah ,apabila Anda rutin mengonsumsi obat tertentu.

Selain jumlah detakan, detak jantung dinilai normal apabila ritme berdetaknya pun teratur. Detak jantung dalam jumlah normal dan ritme yang teratur, penting dalam menjaga kelancaran aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Advertising
Advertising

Saat berolahraga, detak jantung akan meningkat untuk menyesuaikan kebutuhan oksigen dan energi di tubuh. Meski naiknya detak jantung adalah hal yang normal saat berolahraga, tapi Anda juga perlu memperhatikan batasnya.

Kenaikan detak jantung yang terlalu signifikan, bisa menimbulkan gangguan pada jantung. Idealnya, jumlah detak jantung saat berolahraga, maksimalnya adalah 220 kali per menit, dikurangi dengan usia.

Sehingga, misalnya Anda berusia 60 tahun, maka detak jantung maksimum yang masih aman saat berolahraga adalah 220 dikurangi 60, yaitu 160 kali per menit.

Jumlah detak jantung yang sebaiknya dicapai saat berolahraga, dinamakan detak jantung target, dan berbeda jika dibandingkan detak jantung maksimum seperti di atas.

Jumlah detak jantung target, cenderung lebih rendah. Sebaiknya saat berolahraga, Anda menjaga detak jantung dalam rentang target berikut ini seperti dilansir SehatQ.

1. Usia 60 tahun: 80-136 kali per menit, dengan detak maksimal 160 kali per menit
2. Usia 65 tahun: 78-132 kali per menit, dengan detak maksimal 155 kali per menit
3. Usia 70 tahun: 75-128 kali per menit, dengan detak maksimal 150 kali per menit

Berita terkait

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

1 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

7 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

9 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya