Aku dan Kain, Hasil Blusukan Oscar Lawalata Selama 20 Tahun

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 3 Oktober 2019 17:50 WIB

Perancang busana Oscar Lawalata dalam pameran "I Am Indonesian The Future: Aku dan Kain" di Senayan City, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019. ANTARA News/Nanien Yuniar

TEMPO.CO, Jakarta - Secuplik perjalanan perancang Oscar Lawalata mencari wastra Nusantara ke berbagai pulau dapat dilihat dalam pameran "Aku dan Kain" yang juga hasil kolaborasi dengan fotografer Glenn Prasetya, di Senayan City, Jakarta. "Dalam gerakan itu, aku juga mengajak 100 generasi muda untuk memakai kain Indonesia," ujar Oscar dalam pembukaan "Aku dan Kain" di Jakarta, Rabu 2 Oktober 2019.

Kain-kain tradisional dengan motif beragam berderet layaknya instalasi seni. Di bagian bawah kain terpasang label kecil tentang daerah asal kain, dari Lasem hingga Manggarai.

Kain-kain yang terpajang di sana adalah hasil pencariannya selama dua dekade, dari Pulau Alor, Kerajaan Insana di Pulau Timor, Kerajaan Biboki, sampai ke Kota Sengkang di Sulawesi Selatan. "Saya ingin berbagi cerita 20 tahun perjalanan saya, ragam kain yang kita punya sangat kaya," katanya.

Setiap kain punya cerita istimewa, menurut Oscar. Namun, kain asal Kalimantan dalam pameran itu merupakan kain yang lebih menimbulkan percikan emosional di hatinya. "Saya sedih. Kalimantan itu sukunya nomaden, hidup di hutan. Tapi, hutan makin hilang. Kami tidak tahu mereka sekarang hidup di mana karena hidupnya memang berpindah-pindah. Kainnya otomatis sulit didapat. Budaya semakin hilang," katanya.

Pameran yang sudah disiapkan selama setahun itu, lanjut Oscar, bukan hanya untuk memamerkan keindahan kain tradisional Nusantara melainkan juga memperkenalkannya kepada generasi muda.

Advertising
Advertising

Oscar berpendapat anak-anak muda Indonesia bukan tidak suka pada kain tradisional, tapi mereka belum banyak yang tahu. Setiap kali Oscar tampil dalam balutan kain tradisional selalu muncul rasa penasaran dan pertanyaan soal mode dari generasi muda.

Dia berharap kain tradisional bukan cuma punya tempat dalam acara-acara formal, tapi juga dapat dikenakan secara kasual. Oscar juga ingin generasi muda mengenal lebih banyak kain tradisional dari daerah-daerah lain.
"Anak zaman sekarang kan gila traveling. Sekalian deh cari kain juga. Pasti ada sentra tenun, lihat prosesnya. Foto dengan kainnya di alamnya kan lebih keren dan berdampak (positif) bagi penenun," ujar Oscar .

Berita terkait

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

2 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

8 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

16 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

21 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

21 hari lalu

Mengenal Pakaian Shimmer yang Disoroti sebagai Tren Mode Lebaran

Tampilan pakaian berbahan shimmer terlihat elegan untuk baju Lebaran, sehingga menjadi tren perbincangan di media sosial

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

25 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

36 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

54 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

55 hari lalu

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya