Pepsi Hengkang, Tahu Efek Minuman Berkarbonasi Bagi Tubuh?

Jumat, 4 Oktober 2019 20:32 WIB

Ilustrasi Pepsi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perusahaan produsen minuman bersoda terbesar di dunia, Pepsi dinyatakan resmi hengkang dari Indonesia. Ini dibuktikan dari kerjasama antara PepsiCo dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) yang akan berakhir pada 10 Oktober 2019. “AIBM tidak akan lagi memproduksi, menjual, atau mendistribusikan minuman untuk PepsiCo di Indonesia. AIBM dan PepsiCo telah memberitahu pelanggan dan karyawan kami tentang kebijakan ini,” kata PepsiCo dalam surat elektroniknya pada Rabu, 2 Oktober 2019.

Pakar pemasaran Yuswohady mengatakan langkah Pepsi hengkang dari Tanah Air sejatinya tidak begitu mengagetkan. Sebabnya, ia melihat tren konsumsi minuman berkarbonasi memang sudah mulai anjlok sejak satu dekade ke belakang.

Salah satu faktor pendorongnya, ujar Yuswohady, adalah terjadinya disrupsi konsumen, atau ia menyebutnya sebagai disrupsi milenial. Generasi yang lahir pada era 1980 hingga awal 2000-an memang cenderung mengurangi konsumsi soda. "Sebenarnya sejak sepuluh tahun lalu, konsumsi soda sudah menurun sistematis karena eranya memang sudah enggak soda, melainkan ke sari buah, teh dan AMDK (air minum dalam kemasan) yang lebih sehat," ujar dia melalui sambungan telepon kepada Tempo, Kamis, 3 Oktober 2019.

Minuman berkarbonasi seperti Pepsi memang mulai banyak dikurangi masyarakat. Situs Health Line dan Futurity pun menjelaskan empat efek negatif dari konsumsi soda.

1. Menaikkan berat badan
Tidak mengherankan bahwa soda dikaitkan dengan penambahan berat badan. Kandungan gula yang tinggi menjadikannya salah satu minuman terburuk yang bisa Anda minum. Analisis studi yang diterbitkan selama lebih dari 40 tahun juga telah menunjukkan bahwa minum soda adalah penyumbang utama peningkatan obesitas di Amerika Serikat.

2. Merusak gigi
Minum soda dipercaya dapat merusak gigi karena kadar asam dan gulanya yang tinggi. Gula dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Berbagai asam dalam soda juga dapat menyebabkan erosi gigi. Erosi gigi ini yang kemudian akan melibatkan penurunan jaringan gigi termasuk dentin dan enamel. Sehingga, gigi akan menjadi cepat rapuh.

Advertising
Advertising

3. Meningkatkan risiko kanker
Jenis minuman soda tertentu, seperti rasa kola, mengandung pewarna karamel. Pewarnaan karamel dibuat dengan senyawa amonium. Selama proses pembuatan, gula, senyawa amonium, dan sulfit membentuk 4-methylimidazole dan 2-methylimidazole. Dalam studi, kedua bahan kimia itu terbukti menginduksi pertumbuhan kanker pada manusia termasuk kanker hati dan paru-paru.

4. Pengeroposan tulang
Dalam sebuah penelitian yang mengukur kepadatan tulang, dibuktikan bahwa asupan minuman bersoda rasa kola dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam kepadatan mineral tulang pada wanita dan pria. Alasannya kandungan asam fosfat pada soda yang mengganggu penyerapan kalsium, yang dapat menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DEWI RINA CAHYANI | HEALTHLINE | FUTURITY | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

4 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya