Isu Kesehatan Jiwa Masih Kurang Diperhatikan di Daerah

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 8 Oktober 2019 11:50 WIB

Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Isu kesehatan jiwa masih kurang menjadi perhatian di daerah-daerah. Padahal masalah itu menjadi tren karena mengalami peningkatan. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.

"Kalau saya boleh jujur, anggaran di kabupaten dan kota untuk kesehatan jiwa itu hampir tidak ada karena strukturnya tidak ada meski kita punya UU Kesehatan Jiwa," katanya ketika ditemui usai temu media terkait peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019 di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin 7 Oktober 2019.

Menurut dia, selain upaya rehabilitasi diperlukan juga aksi preventif untuk melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa. Upaya daerah biasanya menggunakan payung besar Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).

Tim lintas sektor itu, kata dia, biasanya dipimpin dari sekretariat daerah (Setda) tapi anggarannya masih dalam kategori umum, belum spesifik untuk upaya preventif dan promotif masalah kesehatan jiwa. "Padahal permasalahan kesehatan jiwa seharusnya sudah dilakukan dari tingkat dasar," katanya dan menambahkan bahwa selain permasalahan anggaran kekurangan dokter spesialis kesehatan jiwa juga menjadi sorotan.

Oleh karena itu, katanya, muncul wacana untuk melatih dan membekali dokter umum dan tenaga ahli untuk melakukan upaya preventif dasar masalah kejiwaan untuk tingkat akar rumput seperti di puskemas.

Advertising
Advertising

"Dalam layanan pencegahan, teman-teman dokter spesialis kesehatan jiwa yang jumlahnya masih terbatas memberikan kewenangan kepada dokter umum melalui pengembangan pendidikan yang kemudian disertifikasi oleh mereka untuk memberikan layanan kesehatan jiwa," katanya.

Ia mengemukakan bahwa masalah kesehatan jiwa kini sudah menjadi salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan dan sudah dimasukkan sebagai indikator keluarga sehat oleh pemerintah. Salah satu alasannya adalah tren kenaikan masalah kejiwaan di mana prevelalensi gangguan mental emosional pada penduduk di atas 15 tahun mencapai 9,8 persen atau naik dari 6 persen pada 2013 sesuai data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 - 1,8 persen per 100.000 penduduk atau sekitar 5.000 orang per tahun.

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

2 jam lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

14 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya