Wiranto Diserang, Ini Pertolongan Pertama pada Luka Tusuk

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 11 Oktober 2019 11:40 WIB

Menko Polhukam Wiranto berbincang dengan Ketua Badan Pelaksana Universitas Matlaul Anwar Irsyad Djuaeli saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru di kampus terebut di Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019. Menkopolhukam Wiranto meresmikan gedung baru sekaligus memberikan kuliah umum kepada mahasiswa beberapa jam sebelum penusukan terhadap dirinya. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto baru saja mengalami musibah. Wiranto diserang orang tak dikenal di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten pada Kamis 10 Oktober 2019 dengan cara ditusuk.

Wiranto menderita luka tusuk di bagian depan tubuhnya. Saat ini, belum ada berita lebih lanjut tentang kondisi terkini sang menteri.

Ketika ditusuk, tubuh akan mengalami banyak pendarahan. Luka tusuk membutuhkan penanganan segera dan bersifat gawat darurat. Oleh karena itu, sebagai tindakan pertolongan pertama, ada baiknya Anda mengetahui apa yang harus dilakukan, jika ada orang di sekitar yang mengalami luka tusuk.

Jika ada orang di sekitar Anda yang menjadi korban luka tusuk, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan guna menyelamatkan nyawa korban:

1. Posisikan dengan benar
Bantu orang tersebut untuk duduk atau berbaring dalam posisi yang baik. Jika korban merasa pusing karena tubuh masih syok akibat luka tusuk, naikkan kaki korban. Hal ini dimaksudkan agar darah terus mengalir ke jantung.

Advertising
Advertising

2. Periksa luka tusuk
Ketika memeriksa luka tusuk, Anda harus bisa melihat jenis dan luasnya pendarahan yang diakibatkan luka tusuk itu. Selain itu, cari letak luka tusuk dan sumber pendarahannya.

Jika objek yang menyebabkan luka tusuk masih tertancap, sebaiknya jangan dilepas untuk menghindari pendarahan luar biasa. Lebih baik, berikan tekanan langsung ke kedua sisi objek, dengan kedua tangan Anda.

3. Berikan tekanan langsung
Menekan kedua sisi objek dengan tangan adalah tahap penting. Jika pendarahan bisa dikontrol atau dikurangi dengan cara ini, pertahankan tekanannya selama 10 menit agar pembekuan darah terjadi sehingga pendarahan bisa dihentikan.

Jangan lupa untuk langsung cari bantuan agar korban bisa ditempatkan di lokasi yang lebih baik dan aman.
Ini adalah tahap wajib yang tak bisa ditinggalkan. Jika dilakukan dengan benar, tahap ini bisa menyelamatkan nyawa korban.

4. Tutupi luka
Ketika pendarahan sudah bisa dikontrol, langsung tutupi luka tusuk dengan handuk atau kain. Akan tetapi, jika luka tusuk masih mengeluarkan darah dan menembus handuk atau kain, tambahkan lagi benda lain untuk menghentikan pendarahannya.

Jika darah masih menembus, ada baiknya cari opsi lain untuk menghentikan pendarahan. Jangan pernah mengambil inisiatif untuk melepas kain atau handuk yang berfungsi sebagai penahan darah. Prosedur tersebut hanya boleh dilakukan oleh dokter yang menangani korban di rumah sakit.

SEHATQ

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

5 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya