TEMPO.CO, Jakarta - Cara berkomunikasi dari para guru saat mengajar adalah hal yang sangat penting. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan sebanyak 40 jam dalam sepekan guru akan mengajar. 60 persen dari total waktu tersebut, digunakan untuk bertatap muka dan berkomunikasi dengan murid.

Sayangnya, menurut Project Director Indonesia Mengajar Sidik Eka Hermawan, masih banyak kesalahan yang dilakukan para tenaga pendidik terkait komunikasi. Untuk mengatasi hal ini, ia pun membagikan beberapa tipsnya. Pertama, guru bisa memulai dengan sesederhana mengenal siswa dengan mengingat nama mereka.

Sidik mengatakan bahwa dengan mengetahui nama, ini bisa lebih mendekatkan guru dengan para muridnya. “Nama sangat krusial. Sekarang kita saja rasanya lebih enak kalau saling ngobrol dengan nama daripada saya, dia, Anda kan? Apalagi anak-anak. Mereka merasa kalau gurunya mengenal. Jadi kalau mau ngobrol juga nyambung,” katanya dalam acara #UbahDenganSuara di Jakarta pada 14 Oktober 2019.

Setelah mengenal sang murid, Sidik juga menyarankan untuk mengetahui apa yang disukai murid. Sebab dengan mengerti kegemaran anak, guru bisa mengasah kemampuan anak itu ke arah yang positif. “Bukan memaksakan semua materi harus dimengerti, tapi diobservasi mana yang paling digemari murid. Dia pasti lebih semangat untuk belajar dan hasilnya berprestasi,” katanya.

Terakhir, memberikan metode pembelajaran yang tidak monoton juga wajib dilakukan. Karena menurut Sidik, anak-anak akan lebih tertarik untuk mempelajari sesuatu jika dikemas dengan gaya yang baru dan berbeda. Misalnya, pelajaran matematika yang angkanya diisyaratkan dengan kartun. “Ini menimbulkan rasa penasaran dan membuat anak jadi lebih ingin tahu,” katanya.