Tips buat yang Ingin Berbisnis Produk Perawatan Kulit

Reporter

Antara

Sabtu, 19 Oktober 2019 09:59 WIB

Suvenir siraman Kahiyang Ayu berupa produk perawatan kulit dari susu kambing.

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis kosmetik bisa dibilang sangat menjanjikan seiring dengan kian maraknya tren produk perawatan kulit dan riasan. Buat yang ingin mencoba peruntungan di bisnis ini, tak sulit jika ingin memulainya.

CEO PT Urban Indo Manufaktur, Maharani Kemala, mengatakan saat ini ada pabrik yang bisa membantu pelaku usaha memiliki label produk kosmetik sendiri.

"Kalau dulu sulit, saya waktu mau maklon ke orang harus siap Rp 1 miliar, lalu dokumen-dokumen harus diurus sendiri. Berkaca dari pengalaman itu, sekarang saya ingin membantu anak-anak muda yang mau bisnis kosmetik, di Urban bisa maklon lengkap dengan pengurusan lisensi BPOM, sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), Halal OEM, hingga ke proses ISO dan hak kekayaan intelektual (HAKI) dibantu," kata Maharani.

Tahapan yang harus disiapkan jika ingin memiliki label kosmetik sendiri adalah menyiapkan logo dan nama merk. "Setelah itu kita yang urus semua soal dokumen-dokumen, termasuk daftar hak paten. Tinggal bikin logo sama nama, serahkan ke kita, request bahan aktif apa saja, mau seperti apa kosmetiknya," kata Maharani.

Setelah itu, memilih kemasan dan Urban akan membantu pendistribusian produk. "Budget minimal pembuatan merek kosmetik berkisar Rp 300 juta untuk 10.000 item produk dengan berbagai variasi, mulai dari skincare, produk perawatan tubuh, rambut, seperti pomade hingga kosmetik seperti lip tint,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Pengusaha muda berusia 30 tahun tersebut mengatakan harga produk akan bergantung pada pilihan kualitas bahan aktif produk dan kemasan.

"Semakin bagus bahan aktif yang diinginkan dan kemasan, semakin premium produknya semakin mahal. Namun jika produknya isinya bahan aktif yang biasa dan kemasannya enggak impor bisa dapat yang murah, contohnya serum pemutih bisa Rp 20.000-an, " kata Maharani.

Maharani melanjutkan, bahan produk kosmetik dia dapat dari luar negeri, terutama Korea Selatan, karena di Indonesia masih ketinggalan soal teknologi pengolahan bahan baku.

"Sebenarnya di Indonesia semua bahan sudah ada, misalnya moringa, kunyit, atau apa itu banyak, cuma kita belum ada teknologi untuk memecah molekul bahan baku ini menjadi sekian nano sehingga bisa diaplikasikan ke tubuh manusia," katanya.

Produk perawatan diprediksi masih akan merajai penjualan produk kecantikan di Tanah Air.

"Pasalnya orang Indonesia masih mendambakan kulit putih, mereka enggak ngerti kalau dasarnya kulit Indonesia sama orang Korea, misalnya itu kan beda. Tak ada produk yang sudah dapat lisensi BPOM itu bisa bikin kulit langsung putih. Namanya skincare hanya bisa merawat, semakin sering dirawat maka semakin bersih dan sehat," paparnya.

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

5 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

9 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

13 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

17 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

21 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

30 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

31 hari lalu

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.

Baca Selengkapnya