TEMPO.CO, Jakarta - Suhu di wilayah DKI meningkat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan cuaca panas itu akan terus dialami hingga akhir Oktober 2019. Stasiun meteorologi mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 - 39 derajat celcius.

Dengan cuaca panas yang meningkat, tubuh akan akan mengeluarkan lebih banyak keringat. Akibatnya, dehidrasi terutama pada anak-anak yang biasanya memiliki banyak aktivitas fisik pun bisa dialami.

Jika kebutuhan air minum harian Anda rata-rata sebanyak dua liter per hari, di musim panas Anda bisa membutuhkan lebih. Itu tergantung pada lingkungan Anda berada, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Lalu bagaimana dengan anak-anak?

Direktur di Fortis Hospital, Noida, India, mengatakan kepada Indian Express bahwa kebutuhan anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Konsumsi air minum sebaiknya disesuaikan dengan usia, selain faktor lingkungan dan aktivitas.

Bayi berusia enam bulan ke atas membutuhkan beberapa sendok makan air minum setiap hari. Sedangkan anak usia satu hingga tiga tahun butuh minum lebih banyak, tapi tak lebih dari satu liter air putih. Selain air putih, mereka juga bisa mendapatkan cairan dari susu atau jus buah.

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com

Anak berusia lima hingga enam tahun punya kebutuhan air putih lebih banyak lagi. Setidaknya, mereka meminum sekitar satu liter air putih setiap hari. Adapun anak usia sembilan hingga 12 tahun sudah dapat diberi pengertian pentingnya meminum air putih.

Lalu di usia 13 tahun ke atas, anak setidaknya meminum delapan hingga 10 gelas air setiap hari di musim panas. Orang tua juga bisa menggantikan air putih dengan jus. Sebab jus buah juga mengandung air, ditambah vitamin yang terkandung dalam buah-buahan.

Memenuhi kebutuhan cairan membantu anak otak dan organ tubuh anak berfungsi dengan baik. Selain itu, air putih membantu mengeluarkan racun di ginjal, mencegah konstipasi, dan menjaga suhu tubuh.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ZACHARIAS WIRAGIL | INDIANEXPRESS