TEMPO.CO, Jakarta - Tren makanan dan minuman sehat sudah semakin disukai masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dari semakin banyak bermunculannya gerai makanan dan minuman tersebut karena kesadaran masyarakat untuk hidup sehat yang. Akan tetapi, masyarakat tetap perlu melengkapi diri dengan pengetahuan kesehatan yang akurat dan kredibel.

“Apalagi mengingat banyaknya informasi kesehatan hoaks atau tidak tepat di luar sana, khususnya di media sosial,” kata Executive Producer dan Content Creator Hujan Tanda Tanya, Mohammad Ikhsan, dalam acara "Nutrifood Research Center Grant" di Jakarta pada 31 Oktober 2019.

Ikhsan menambahkan, menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) terbaru tentang Temuan Konten Hoaks, diketahui hoaks kesehatan menempati peringkat kedua terbanyak setelah politik. Angkanya pun sebanyak 126 hoaks sepanjang Agustus 2018 hingga Februari 2019. Selain itu, Dewan Pers Indonesia juga menyatakan bahwa 95 persen informasi kesehatan yang tersebar di WhatsApp adalah hoaks.

“Inilah mengapa di era digital saat ini para content creator berperan penting untuk dapat mengedukasi dan menyebarluaskan informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Ikhsan berharap agar para influencer dan content creator bisa lebih memperhatikan apa yang disampaikan lewat sosial media. Mengedukasi diri sendiri sebelum menjelaskan sesuatu di media sosial juga disarankannya.

“Kita harus memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bukan hoaks karena bisa berdampak untuk para pengikut dan penggemar di media sosial,” katanya.