Mengintip Gaya Hidup Milenial Muslim Tanah Air
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 31 Oktober 2019 19:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ada kelompok pasar baru yang khas di Indonesia masa kini, yakni milenial muslim kelas menengah atas. Salah satu karakternya berlibur kapan saja dan di mana saja. Begitu menurut peneliti Alvara Research Center, Lilik Purwandi.
Lilik menuturkan, para milenial muslim itu umumnya religius, terbuka secara pemikiran, dan mapan dari sisi finansial. Kelompok yang jumlahnya mencapai 45,8 juta itu juga memiliki ketergantungan pada internet sehingga memungkinkan berlibur secara spontan.
"Generasi muda lebih banyak dari sedikit dewasa. Karakternya? Kreatif, percaya diri, kecanduan pada internet, mudah berpaling hati, dan suka liburan," ujarnya.
Data dari Alvara Center pada 2019 memperlihatkan hobi kebanyakan para muslim milenial itu yakni berwisata kuliner (32,9 persen), berolahraga (33,4 persen), dan berlibur (14,4 persen).
"Khusus untuk liburan, sebanyak 26,2 juta dari mereka mengaku sekali atau dua kali setahun berlibur," kata Lilik.
Sementara hobi lainnya yakni menonton film (13,7 persen), berfoto (6,3 persen), dan bermain musik (6,1 persen). Untuk destinasi liburan, kebanyakan kelompok milenial itu cenderung memilih kawasan Asia Tenggara karena pertimbangan biaya yang relatif lebih terjangkau dan tak perlu mengurus visa.
"Asia Tenggara cost-nya lebih murah, tanpa visa. Cukup punya paspor saja sudah bisa pergi, apalagi Malaysia dan Thailand rutenya bisa langsung, begitu juga Singapura," ujarnya.
Dalam memilih penginapan, mereka cenderung mencari yang ramah muslim dan kenyamanan menjadi hal utama, diikuti fasilitas, lokasi, dan harga. Menurutnya, pada 2020 sebanyak 34 persen dari total populasi masyarakat Indonesia adalah para milenial (usia 19-39 tahun) dan mereka ini menjadi pasar baru untuk pelaku industri pariwisata, khususnya di bidang akomodasi syariah.