Pentingnya Perhatian Orang Tua untuk Cegah Anak Stunting

Reporter

Antara

Selasa, 5 November 2019 14:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting masih menjadi masalah pada anak yang butuh perhatian khusus. Ahli Gizi dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Rahmania, S.Gz, M.P.H., menyebutkan bahwa orang tua yang memiliki buah hati dan susah makan maka harus diberi perhatian khusus sehingga kebutuhan gizi tercukupi agar terhindar dari kekerdilan atau stunting.

"Anak susah makan itu harus diberikan perhatian penuh dengan beberapa pendekatan agar gizi yang dibutuhkan anak bisa terpenuhi. Dengan gizi terpenuhi maka bisa mencegah atau terhindar dari kekerdilan. Kekerdilan sendiri adalah ketika anak di usia 0–5 tahun gagal tumbuh maksimal atau kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya," ujarnya.

Ia menjelaskan pendekatan yang bisa dilakukan, seperti variasi untuk makanan anak, sayur dicampur dengan bahan makanan lain, bentuk dan warna makanan yang menarik, dan termasuk alat makan untuk menghidangkan makanan anak juga harus menarik agar buah hati ikut tertarik untuk makan.

"Perlu diperhatikan juga dan selama ini kita tidak memperhatikan bahwa anak itu banyak meniru orang tua sehingga orang tua juga harus memberikan contoh yang baik. Buah hati akan ikut makan orang tua. misalnya seperti waktu makan bersama," paparnya.

Secara umum, ia menilai pola makan yang sehat merupakan satu kunci yang dapat mencegah kekerdilan pada anak.

Advertising
Advertising

"Untuk mencegah kekerdilan pola makan yang sehat, satu di antara solusinya. Umumnya, untuk masyarakat luas Indonesia punya pedoman yang namanya piring makanku dan tumpeng gizi. Di situ diberikan contoh secara visual, dalam sehari seberapa banyak yang harus dikonsumsi, juga persentase satu zat gizi terhadap yang lain," jelasnya.

Fenomena di lapangan, banyak ibu muda yang percaya ilmu atau informasi yang dibagikan di media sosial. Kadang, informasi tersebut tidak disertai penelitian.

"Akan tetapi, karena dibagikan oleh akun yang terkenal banyak percaya. Jadi, pola yang diterapkan juga memang kurang tepat," katanya.

Ia menambahkan kasus kekerdilan tidak semestinya soal mapan atau tidaknya orang tua si anak. Kadang juga kepada persoalan pola asuh, jika orang tua yang mapan sibuk dengan pekerjaannya dan anak dijaga nenek atau menggunakan jasa asisten rumah tangga atau lainnya.

"Belum lagi ada anak suka ngemil dan karena ngemil ia kenyang. Ia ngemil tadi dari sisi kebutuhan gizi tidak mencukupi. Orang tua menyuruh makan yang sehat, ia sudah kenyang. Itu yang perlu juga diperhatikan," jelasnya.

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

3 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

29 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

34 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

39 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

44 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

45 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

45 hari lalu

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mulai kembali menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam untuk penanganan stunting.

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

49 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya