Cegah Alergi dengan Cara Berikut

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 November 2019 18:44 WIB

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus alergi meningkat di seluruh dunia dari waktu ke waktu, termasuk di Indonesia. Alergi bersifat genetik, risiko jika kedua orang tua menderita alergi kemungkinan besar anak mengalami alergi.

Namun, tidak semua anak yang memiliki bawaan alergi pasti menderita alergi. Alergi ada pencetusnya.

Alergi sebenarnya reaksi dari kekebalan tubuh yang berlebihan. Kondisi ini tidak muncul tiba-tiba tapi melalui sejumlah tahap. Jika seseorang yang memiliki bakat alergi, saat zat itu masuk ke dalam tubuh untuk pertama kali, tidak akan ada reaksi apa pun. Reaksi baru akan muncul setelah zat itu terus-menerus masuk.

Tubuh memberikan reaksi yang berbeda dari normal saat menghadapi zat dari luar, seperti dari makanan,debu, obat-obatan, bulu unggas. Contoh jika anak alergi cokelat. Setelah makan cokelat dapat langsung gatal-gatal atau sesak napas karena tubuhnya menolak. Padahal cokelat adalah kudapan favorit yang menyenangkan.

Zat-zat pencetus alergi (alergen) di antaranya susu sapi, putih telur, kuning telur, daging ayam broiler, kacang tanah, ikan laut, kepiting, udang kecil, dan cokelat. Selain itu, juga bahan tambahan pada makanan, seperti bumbu, pengawet (benzoat), penyedap rasa, dan pewarna (tartrazin).

Advertising
Advertising

Alergen juga bisa dari faktor lingkungan, misalnya debu, asap rokok, bulu unggas, bulu anjing, bulu kucing. Alergi makanan biasanya menghilang pada kurun waktu tertentu.

Mencegah bukan berarti serbapantang memakannya. Jika terlalu pantang dapat menimbulkan kekurangan gizi, tapi lebih bijak memilah makanan yang sebanding.

Alergi tidak dapat disembuhkan total. Berikut beberapa tip mencegah timbulnya alergi, dilansir dari Web MD:
• Mengetahui kandungan makanan atau minuman dengan jelas sebelum memilihnya.
• Hindari makanan yang mengundang alergi.
• Hindari alergen atau zat pemicu alergi,. misalnya debu, asap rokok, bulu unggas, bulu anjing.
• Ibu hamil dan menyusui jangan berdiet.
• Hindari paparan asap rokok selama kehamilan dan selama anak berusia balita
• Berikan ASI pada bayi. ASI adalah asupan terbaik bagi bayi untuk mencegah alergi.
• Kenalkan makanan padat kepada bayi pada saat yang tepat, yakni usia 6 bulan. Terlalu cepat (sebelum tiga bulan) atau terlalu lambat (lebih dari enam bulan) memberikan makanan padat bisa meningkatkan risiko terkena eksem pada bayi.
• Selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
• Konsultasi pada ahli gizi untuk menyusun menu yang cocok dan seimbang.

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

7 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

6 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

23 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

43 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

50 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

9 Februari 2024

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

Terlalu sering mengonsumsi telur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.

Baca Selengkapnya

Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

27 Januari 2024

Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

Orang tua tak perlu takut terjadi alergi saat memberi protein hewani sebagai MPASI pada bayi. Ini yang perlu dilakukan menurut dokter anak.

Baca Selengkapnya