Smartfren Community Tembus 53 Kota
Senin, 11 November 2019 10:51 WIB
INFO GAYA — Operator penyedia jasa telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk, tak sekadar menjual produk layanan Internet. Mengusung slogan “Sinergi Membangun Bangsa”, Smartfren merangkul pengguna menjadi generasi yang cerdas dan kreatif, atau be smart and creative, sesuai visi perusahaan.
Upaya itu terlihat oleh kemunculan komunitas Smartfren di berbagai kota, yang disebut juga Smartfren Community atau disingkat SFCom. Berawal pada 2015, kini SFCom telah menembus 53 kota. Pengukuhannya berlangsung saat gathering di Ancol, 10 November 2019.
“Ini adalah gathering atau kopdar (kopi darat) dari Jakarta dan Bekasi, sekaligus peresmian terbentuknya komunitas di dua kota tersebut,” ujar Head of Community Development PT Smartfren Telecom Tbk, Dani M Akhyar. SFCom Jakarta diketuai Ignatius Edi, sedangkan Annisa Ayu–akrab disapa Icha, terpilih sebagai leader SFCom Bekasi.
Mencapai 53 kota merupakan bukti sukses Smartfren mendorong menjamurnya SFCom. Pasalnya, beberapa bulan lalu saat SFCom berjumlah 34, Smartfren hanya menargetkan 50 kota.
Namun, ungkap Dani, SFCom bakal terus merambah berbagai kota mengikuti ketersediaan jaringan Smartfren yang kini berada di 260 kota. “Sampai akhir tahun kemungkinan ada tambahan 2-3 kota lagi. Kalau Smartfren sudah punya 250 lebih di kota-kota Indonesia, diharapkan komunitas kita juga ke sana (sama banyak),” ucapnya optimistis.
Biasanya SFCom bergerak di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan komunikasi grup pada Whatsapp dan Line. Di jagat maya, SFCom dengan 60 ribu anggota se-Indonesia bertukar informasi tentang teknologi dan produk baru, hingga menyampaikan informasi ketika mendapat gangguan pada jaringan
Sementara di dunia nyata, SFCom mengadakan pertemuan reguler antaranggota. “Dengan kurang lebih ada 60 ribu anggota, secara berkala dua bulan sekali kita melakukan kopdar di kota-kota tersebut,” kata Dani.
Pada kesempatan kopdar ini kali di Ancol, selain pengukuhan SFCom Jakarta dan SFCom Bekasi, sekitar 100 lebih anggota yang hadir mendapat perkembangan informasi tentang produk dan jaringan Smartfren, penjelasan menjadi Smartfren Kuota Agent (SKA), serta ajakan menjadi lebih kreatif di berbagai bidang.
Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, juga sebagai pembina komunitas, mendapat kesempatan memaparkan keunggulan Smartfren sebagai penyedia jaringan Internet.
“Jangkauan teknologi Smartfren di semua tempat 100 persen adalah 4G LTE, jadi kita satu-satunya yang unggul,” ujar Munir. Bahkan, ia melanjutkan, Smartfren satu-satunya yang memakai Volte (voice over LTE), serta perintis frekuensi dual mode dan dual band.
Ketika 34 negara kini telah memakai jaringan 5G, Smartfren telah menyiapkan infrastruktur penunjang. “Kita telah mencoba di pabriknya Sinar Mas di Marunda, tercatat kecepatannya mencapai 8,7 Gbps. Kalau sekarang orang sudah senang dengan 100 Mbps, kita sudah jauh melampaui itu,” ucap Munir.
Memang, Munir mengakui pemakaian jaringan 5G belum dapat terlaksana di Indonesia. Karena jaringan 5G membutuhkan lima faktor, yakni milimeter wave, small cell, teknologi MiMo dan QAM, beam forming, dan full duplex (bothwave).
“Smartfren sudah pakai empat teknologi, tinggal milimeter wave karena masih menunggu pemerintah siap,” tegas Munir sembari berharap agar pengguna sabar menanti “lampu hijau”.
Gathering Smartfren Community di Ancol tak hanya dihadiri anggota komunitas dari Jakarta dan sekitarnya. Perwakilan dari beberapa kota seperti Surabaya, Bandung, Tegal, Malang, dan lainnya mempererat tali silaturahmi antara anggota komunitas. Bahkan komika Big Dado sebagai leader SFCom Bandung menularkan gelak tawa saat memaparkan materi kreativitas. Usai makan siang, seluruh anggota komunitas menuju Econvention menyaksikan penampilan sederet musisi tenar dalam acara Smartfren WOW Festival. (*)