Virus Kolera Babi Bisakah Menyerang Manusia?

Selasa, 12 November 2019 15:55 WIB

Warga membawa bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatera Utara, Senin, 11 November 2019. Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mencatat sedikitnya ada 4.682 babi mati yang diduga akibat wabah virus Hog Kolera dan African Swine Fever atau demam babi Afrika di 11 kabupaten/kota di Sumut. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Virus hog cholera atau virus kolera babi sedang menjadi perbincangan publik. Ini terjadi setelah virus tersebut mewabah di Sumatera Utara sejak akhir bulan Oktober 2019. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat hampir 5 ribuan babi yang tersebar di tujuh kabupaten di Sumatera Utara telah mati akibat terjangkit virus hog cholera ini. Ada beberapa orang yang khawatir untuk berdekatan bahkan mengkonsumsi babi karena penyakit itu.

Namun, benarkah jika virus tersebut bisa menyebar dan menyerang manusia? Melansir dari situs The Pig Site, Departemen Pembangunan Industri Primer dan Regional Australia mengatakan bahwa virus hog cholera hanya menyerang babi saja.

Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan serta Kementerian Kesehatan Vietnam juga telah mengkonfirmasi bahwa virus hog cholera tidak menginfeksi manusia. “Penyakit ini tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Jadi, masyarakat diharap tenang, jangan panik dengan memboikot konsumsi produk daging babi yang aman, bebas penyakit, dan diproses secara higienis,” tulis pemerintah Vietnam dalam situs media Vietnam, Bao Giao Thong, pada 8 Maret 2019.

Di Indonesia sendiri, Direktur Pencegahan Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidi melalui situs Kominfo menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut dengan keberadaan virus hog cholera. Sebab hingga saat ini, belum ada data yang menyebut bahwa virus tersebut dapat menyerang manusia. “Penanganan dan pencegahan penyakit yang berasal dari babi ini juga bisa ditangani dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang, juga vaksinasi,” katanya.

Jika seseorang ingin mengkonsumsi babi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, juga menyatakan bahwa virus hog cholera tidak membahayakan manusia walaupun daging babi yang terjangkit virus itu dimakan. “Berbagai pencegahan agar virus tersebut tidak menyebar lebih luas juga telah kami kerjakan,” katanya.

Advertising
Advertising

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | IKA NINGTYAS | THEPIGSITE | BAOGIAOTHONG | KOMINFO.GO.ID

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya