Awas, Tanda Hitam di Leher dan Ketiak Bisa Jadi Indikasi Diabetes
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Selasa, 12 November 2019 16:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Jika gula darah tidak terkontrol dengan baik, kematian pun bisa mengancam.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran diabetes yang rendah. Padahal, Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) Atlas 2017 sudah mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia dengan jumlah penyandang diabetes terbanyak, yakni sekitar 10,3 juta orang.
Ada beberapa tanda yang wajib diwaspadai dari penyakit diabetes ini. Salah satunya adalah warna hitam di leher atau lipatan ketiak. Sekretaris Jenderal PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) Em Yunir mengatakan bahwa tanda hitam umumnya menyerupai daki. “Jadi warna hitam itu seperti tumpukan kulit mati tapi kalau dibersihkan tidak akan hilang,” ungkapnya dalam acara media gathering di Kementerian Kesehatan Jakarta pada Senin, 11 November 2019.
Dokter Em Yunir menjelaskan jika fenomena ini secara garis besar dialami oleh orang dengan tubuh yang besar. Dalam istilah kedokteran, tanda hitam alias acanthosis nigricans bisa diindikasikan sebagai diabetes karena sel kulit epidermis mulai berproduksi dengan cepat. “Pertumbuhan sel kulit yang tidak normal ini paling sering dipicu oleh tingginya tingkat insulin dalam darah. Itulah kenapa 90 persen orang dengan masalah ini pasti diabetes,” jelasnya.
Meski demikian, ciri pendukung lain untuk membuktikan bahwa seseorang memang mengalami diabetes selain tanda hitam itu termasuk sering buang air kecil di malam hari, mudah haus dan sering minum, penurunan berat badan tapi tetap banyak makan, hingga luka yang tak kunjung kering. “Kalau sudah mengalami semua ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan lakukan tes glukosuria,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA