Psikolog Ungkap Alasan Orang Suka Tes Kepribadian seperti Forest

Reporter

Antara

Minggu, 17 November 2019 08:11 WIB

Ilustrasi Kepribadian (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kuis interaktif Forest buatan perusahaan Seekrtech sedang viral, punya tampilan gambar ilustrasi menarik dengan dominan warna pastel. Tampilan utama laman Forest menyebut permainan ini berupa menanam pohon sendiri.

Kuis ini disebut-sebut untuk mengetahui seperti apa karakter diri dan karakter teman seperti apa yang akan cocok. Salah satu contoh hasilnya adalah kepribadian yang diwakili bunga matahari, dengan judul "Radiates passion and positive vibes", memancarkan aura dan gairah positif atau kepribadian bunga mawar yang "unik dan penuh kasih sayang".

Mengapa tes kepribadian seperti ini digandrungi orang-orang? Psikolog Sri Juwita Kusumawardhani mengatakan tes seperti itu banyak disukai karena jadi cara termudah untuk mengenali diri atau melabeli sendiri.

"Kita tidak pernah diajarkan di sekolah mengenai pengenalan diri sendiri, jadi banyak orang yang merasa tidak paham dengan dirinya," ujar psikolog yang akrab disapa Wita itu.

Menurut Wita, orang dapat merasa nyaman ketika masuk ke dalam kategori tertentu sebab ada penjelasan mengenai diri mereka. Bagaimana dengan validitasnya? Wita menjelaskan setiap tes perlu dicek oleh pembuatnya untuk memastikan validitasnya. Setidaknya harus ada 30 sampel untuk memastikan apakah tujuan dari tes terpenuhi.

Advertising
Advertising

"Artinya harus berlandaskan teori. Saya sudah coba cari untuk test Forest tersebut tapi belum menemukan terkait nilai vailidity ataupun reliability-nya," paparnya. "Jadi, menurut saya, tes seperti ini menjadi lucu-lucuan saja, bisa jadi menggambarkan diri kita, kalau enggak ya jangan kaget karena pembuatan tesnya pun tidak tahu seperti apa."

Hal serupa diutarakan psikolog Yuli Suliswidiawati. Tes ini bisa jadi viral bila banyak orang yang iseng ingin tahu seperti apa kepribadiannya berdasarkan kuis interaktif tersebut. Namun, Yuli mengingatkan agar orang-orang tidak terlalu serius mempercayai hasil dari kuis-kuis seperti ini.

"Bila itu terjadi, mungkin banyak orang yang dengan sadar tidak mengenal dirinya. Ujungnya, jadi tidak percaya diri," kata Yuli.

Jika betul-betul ingin mengetahui seperti apa kepribadian masing-masing, dia menyarankan untuk mengikuti tes yang sudah jelas valid, seperti tes-tes psikologi yang diikuti orang-orang ketika mengikuti seleksi masuk perusahaan.

"Validasinya harus internasional dengan lintas budaya," jelasnya.

Menurut Wita, lebih baik bertemu langsung dengan psikolog yang bisa menyediakan alat tes yang lebih jelas untuk menggambarkan kepribadian seseorang. "Bukan hanya mengkotak-kotakan saja di satu kategori, karena pada dasarnya setiap manusia itu unik dan berbeda," ucapnya.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

5 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

9 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

12 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

13 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

13 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

21 hari lalu

5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memahami dan mengenali berbagai macam kepribadian kucing peliharaan Anda.

Baca Selengkapnya

Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

37 hari lalu

Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

Beberapa ciri terkait sindrom anak sulung adalah perfeksionis, tanggung jawab besar, berperan sebagai pemimpin. Berdampak positif atau sebaliknya?

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

39 hari lalu

Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

Berikut delapan hal yang harus diketahui bila punya pasangan yang sensiitf agar hubungan dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

57 hari lalu

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

58 hari lalu

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri

Baca Selengkapnya