Tantangan Era Industri 4.0, Dosen Harus Peka Perubahan. Caranya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 18 November 2019 12:35 WIB

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melihat tantangan di era Industri 4.0 seperti sekarang ini para dosen diharapkan bisa membuka diri dan kesempatan untuk lebih peka terhadap perubahan. Untuk itulah mereka perlu meningkatkan kompetensi, mulai dari pengetahuan, keahlian serta cara berpikirnya. “Dosen harus banyak berinteraksi dengan para pelaku industri, seperti saat ini. Kemudian juga kunjungan ke dunia industri, sehingga semakin membuka wawasan para dosen untuk meningkatkan kemampuan mereka,” kata Kasubdit Pendidikan Vokasi dan Profesi, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Hendra Suryanto dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 14 November 2019.

Menurut Quality Plant Operation Karawang 1 Department Head PT Astra Honda Motor, Sugeng, mahasiswa D3 dan S1 selama ini banyak belajar tentang proses, namun metrologinya masih minim. Padahal ilmu metrologi ini sangat bermanfaat bagi mereka yang nanti bekerja di industri manufacturing untuk proses produksi mesin otomotif seperti pengecoran, permesinan, pengecatan, pengelasan, dan perakitan.

Industri manufaktur jadi salah satu penopang pesatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Contohnya pada sektor otomotif, Indonesia berperan penting dalam menghasilkan lulusan berkompeten, bahkan hingga level Internasional. Agar makin kompetitif dalam persaingan, menjamin kualitas produksi tentu semakin jadi tuntutan. Perkembangan teknologi dan industri otomotif yang pesat juga wajib diimbangi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang melek teknologi, khususnya lulusan politeknik dan universitas yang mampu mendukung industri di masa mendatang menjadi sangat penting.

Untuk itu penerapan Geometrical Dimensioning & Tolerancing (GD & T) yang jadi kunci utama proses quality control (QC) produksi wajib tercipta. Melihat tantangan tersebut, PT Kawan Lama Sejahtera bersama dengan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemristekdikti) menggelar Seminar dan Workshop Nasional bertema Penerapan Ilmu Pengukuran Geometrical Dimensioning & Tolerancing (GD & T) di Dunia Industri Serta Pengembangannya ke Industri 4.0, pada 5-6 November 2019 di Auditorium Kawan Lama Cikarang dan di Mitutoyo Indonesia. Acara yang didukung oleh brand asal Jepang, Mitutoyo ini dihadiri oleh dosen dari berbagai politeknik dan universitas di Indonesia. Sedikitnya terdapat 68 universitas dan politeknik mengikuti gelaran ini.

Direktur PT Kawan Lama Sejahtera Albertus Primusanto mengatakan lewat workshop ini, Kawan Lama ingin berkontribusi dengan mendekatkan dan sinergikan antara dunia pendidikan dan dunia industri. "Kami berharap dengan kegiatan ini, para dosen bisa mendapatkan wawasan dan informasi tentang dunia industri sekarang ini, khususnya untuk alat pengukuran, mulai dari aplikasinya, penggunaan, serta level dari alat ukur yang digunakan. Nantinya, informasi ini bisa dibagikan ke peserta didik mereka,” kata Albertus.

Advertising
Advertising

Dengan adanya sharing dari pelaku dunia industri dalam aplikasi terhadap alat ukur, ke depannya dapat membantu para dosen dan dunia pendidikan pada umumnya untuk lebih mendekatkan diri pada dunia industri. Adanya link and match dunia usaha dan dunia industri, merupakan keniscayaan untuk mempersempit celah antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.

Berita terkait

Pengusutan Kasus Dugaan Pelanggaran Akademik Kumba Digdowiseiso, Kemendikbud: Tim Masih Bekerja

1 jam lalu

Pengusutan Kasus Dugaan Pelanggaran Akademik Kumba Digdowiseiso, Kemendikbud: Tim Masih Bekerja

Berikut kelanjutan investigasi Kemendikbud atas kasus pelanggaran akademik dosen Universitas Nasional, Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

5 hari lalu

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, kembali diminta untuk mengajar program doktor (S3) ilmu hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

6 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

Bamsoet mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) sebagai pemenunah persyaratan sertifikasi pendidik untuk dosen di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

11 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

12 hari lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

12 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

12 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

13 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

15 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

16 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya