Obesitas Anak Dipengaruhi Jarak ke Gerai Makanan Cepat Saji

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 20 November 2019 21:51 WIB

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut sebuah penelitian di Sekolah Kedokteran Universitas New York (NYU), akses anak-anak terhadap restoran cepat saji mempengaruhi peluang obesitas. Seperti dilaporkan dalam Journal Obesity, tim peneliti menemukan bahwa di antara anak-anak usia 5-18 tahun yang tinggal dalam setengah blok dari gerai makanan cepat saji, 20 persennya mengalami obesitas dan 38 persen kelebihan berat badan.

Demikian pula, di antara anak-anak yang tinggal dalam setengah blok dari swalayan penjaja makanan, 21 persen mengalami obesitas dan kelebihan berat badan 40 persen. Setiap anak sekolah yang tinggal setengah atau satu blok penuh lebih jauh dari sumber makanan yang tidak sehat, angka obesitas turun dari 1 persen menjadi lebih dari 4 persen, tergantung pada jenis gerai makanan.

Temuan tim berasal dari analisis catatan sekolah umum dari TK hingga sekolah menengah, yang mencakup pengukuran berkala tinggi dan berat badan anak-anak. Para peneliti menggunakan perangkat lunak pemetaan untuk membandingkan informasi itu dengan seberapa jauh setiap anak hidup dari penjual makanan cepat saji dan makanan sehat di gerai makanan cepat saji, swalayan, restoran tempat duduk, dan toko kelontong.

Menurut para peneliti, perbandingan studi yang dibuat spesifik untuk masing-masing tempat tinggal. Misalnya, anak-anak di bagian kecil Harlem dibandingkan hanya dengan anak-anak lain di bagian Harlem yang sama.

"Studi kami menunjukkan bahwa hidup sangat dekat dengan gerai makanan dengan banyak pilihan makanan cepat saji yang tidak sehat kemungkinan tidak baik untuk mengurangi risiko anak-anak kelebihan berat badan dan/atau obesitas," kata peneliti senior studi Brian Elbel, dilansir Science Daily.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan hanya dengan membuka gerai makanan yang berjarak lebih jauh secara signifikan dapat mengurangi peluang anak-anak menjadi gemuk atau kelebihan berat badan. Elbel juga mengatakan studi terbaru timnya adalah analisis terbesar sampai saat ini mengenai obesitas di perkotaan pada anak-anak di Amerika Serikat.

Bahkan, penurunan tingkat obesitas hanya beberapa poin persentase berpotensi menyelamatkan ribuan anak dari obesitas dan masalah kesehatan terkait, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kematian dini.

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar satu dari lima anak usia sekolah di Amerika Serikat memiliki kelebihan lemak tubuh dan sekarang mengalami obesitas, yakni memiliki indeks massa tubuh pada atau di atas persentil 95 untuk anak-anak dan remaja pada usia dan jenis kelamin yang sama), tiga kali lipat tingkat sejak tahun 1970-an.

Adapun angka rekor kelebihan berat badan yaitu yang memiliki indeks massa tubuh pada atau di atas persentil 85 dan di bawah persentil 95 untuk anak-anak dan remaja dengan usia dan jenis kelamin yang sama, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Elbel, seorang profesor di Departemen Kesehatan Populasi di Sekolah kedokteran NYU, mengatakan temuan ini dapat mendukung kebijakan yang membatasi gerai makanan cepat saji untuk menjaga jarak minimum dari kompleks perumahan atau lingkungan dengan tingkat obesitas yang terus-menerus tinggi.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

3 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

10 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

17 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

17 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

18 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

28 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

44 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya