Imunoterapi, Pemberi Harapan Pasien Kanker Stadium Lanjut

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 24 November 2019 06:48 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ikhwan Rinaldi, mengatakan pasien yang biasa berobat kanker ke luar negeri sudah bisa menikmati fasilitas layanan kesehatan imunoterapi kanker di Indonesia.

Imunoterapi merupakan terobosan pengobatan penyakit kanker yang sangat terkenal di luar negeri dan kini bisa dilakukan di Indonesia. Imunoterapi ini juga menjadi harapan baru bagi penyintas kanker stadium lanjut.

Ikhwan mengungkapkan pengobatan kanker saat ini sudah canggih dan sama seperti di luar negeri sehingga kanker bukanlah menjadi penyakit yang sangat menakutkan, khususnya bagi penderita stadium lanjut.

Sebagai informasi, terapi kanker bagi pasien ada dua jenis. Tentunya, terapi kanker bagi pasien stadium awal akan berbeda dengan stadium lanjut.

Pertama, untuk kanker stadium awal atau dini maka bisa menggunakan pengobatan radioterapi, pembedahan, terapi sistem meliputi kemoterapi, terapi target, terapi hormonal.

Advertising
Advertising

Kedua, pasien penderita kanker stasium lanjut membutuhkan terapi sistemik untuk pengobatan dilakukan untuk seluruh tubuh. Terapi sistemik yang sangat tetap adalah imunoterapi kanker.

Sel kanker berasal dari satu sel yang berubah dan mengalami mutasi genetik. Sel tersebut membelah diri lebih cepat dibandingkan sel tubuh lain, susah mati, dan tak bisa dilakukan oleh kekebalan tubuh tubuh.

Menurut Ikhwan, dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat sel kanker. Bila sel kanker agresif membelah diri dan hanya berada pada satu tempat saja, maka bisa dilihat dari benjolan yang muncul dari permukaan kulit dan tindakan bisa langsung dilakukan.

Akan tetapi, ada juga sel kanker agresif dan masuk ke pembuluh darah. Sel kanker yang agresif ini bisa menyebar, seperti dari payudara, bisa menyebar ke otak dan tulang.

"Melalui pengobatan, maka imunoterapi dapat mengikat PD-L1 agar sel kanker bisa dihancurkan. Imunoterapi juga bisa mengobati semua kanker, mulai dari kanker paru, payudara, hingga kanker getah bening," ungkapnya.

Pengobatan imunoterapi sudah pernah dilakukan di Indonesia. Bagi pasien stadium lanjut, melalui imunoterapi maka tingkat kemampuan bertahan pasien akan lebih lama dibandingkan kemoterapi.

Bila menggunakan kemoterapi, maka tingkat peluang hidup pasien mulai dari 16 bulan, tetapi melalui pengobatan imunoterapi menjadi 30 bulan. Imunoterapi juga memiliki efek samping. Akan tetapi, efek samping yang terjadi pada pasien tidak sebanyak saat kemoterapi.

Efeknya adalah muncul rasa lelah, hemoglobin turun, diare, dan anemia. Efek samping tersebut sangat kecil dan bisa ditangani dengan cara yang tepat dan benar.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

20 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya