Ini Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Mata Kucing pada Anak
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 23 Desember 2019 14:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Retinoblastoma atau yang akrab disebut mata kucing adalah salah satu masalah kesehatan yang tak bisa disepelekan. Penyakit ini merupakan jenis kanker pada mata ini adalah kedua terbanyak yang diidap oleh anak-anak, setelah Leukimia atau kanker darah.
“Yang pertama itu kanker leukimia dan kedua retinoblastoma. Jadi kanker mata ini tidak boleh dibiarkan,” kata Dokter spesialis mata Putri Anggia Bunga saat ditemui Tempo.co dalam acara HUT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta pada Sabtu, 21 Desember 2019.
Putri menjelaskan, retinoblastoma yang ditandai dengan tanda manik putih pada bagian tengah mata dan menyala saat terkena cahaya di malam hari itu disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah faktor keturunan. “Kalau ada orang tua yang memiliki riwayat mata kucing, risiko untuk anaknya menderita hal serupa itu besar,” katanya.
Selain keturunan, faktor kelainan gen juga bisa dialami oleh anak saat masih di dalam kandungan. Putri menjabarkan bahwa mata adalah organ pertama yang tumbuh dan berkembang di dalam perut ibu. Saat kondisi bayi normal, sel retina akan berhenti memperbanyak diri dan mematangkan sel-sel retina yang ada. “Untuk yang mengalami retinoblastoma, sel retinanya terus berkembang dan tak terkontrol,” katanya.
Untuk mencegah mata kucing terjadi pada anak, Putri pun menyarankan agar orang tua membawa anak pada ahli mata sejak kecil. Umumnya, mata anak harus diperiksa sekali dari lahir sampai usia satu tahun. Sedangkan saat usia 2-5 tahun harus dilakukan cek sebanyak dua kali.
Jika aman, cek terakhir dilakukan saat masuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar. “Karena retinoblastoma hanya terjadi kepada anak, jadi saat anak-anak penting untuk di cek matanya agar jika terjadi sesuatu, bisa segera mendapatkan pertolongan,” katanya.