7 Macam Teh dan Khasiatnya, Termasuk Lawan Kanker dan Obesitas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 Desember 2019 06:55 WIB

Ilustrasi teh (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih. Demikian dilansir dari Mens Journal. Karena memiliki sejumlah manfaat kesehatan, maka minum teh pun dikategorikan sebagai gaya hidup sehat.

Teh dibuat dari daun tanaman Camellia sinensis, dan pengolahan daun tanaman tersebut menghasilkan berbagai jenis teh. Ada juga beberapa jenis minuman teh yang merupakan perpaduan antara teh dengan bahan lain.

Teh hijau
Teh hijau mengandung kadar antioksidan yang tinggi sehingga dapat membantu tubuh melawan segala sesuatu, mulai dari kanker hingga gangguan kulit seperti psoriasis dan ketombe.

Teh hitam
Teh hitam mengandung jumlah kafein tertinggi. Peneliti menemukan bahwa senyawa kimia dalam teh hitam dapat menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau mulut. Penelitian lain menunjukkan bahwa jumlah asam amino yang tinggi dalam teh ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Teh Oolong
Teh Oolong sering disajikan di restoran Cina. Penelitian menunjukkan minum teh oolong dapat menurunan berat badan serta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis teh ini juga dikatakan membantu mencegah kerusakan gigi dan efektif untuk memerangi dermatitis.

Advertising
Advertising

Teh melati
Dalam buku Ikigai: Rahasia Jepang untuk Hidup yang Panjang dan Bahagia, penulis Héctor García dan Francesc Miralles mencatat bahwa orang-orang yang sehat dan berumur panjang di Prefektur Okinawa, Jepang, rajin meminum Sanpin-cha, yakni perpaduan teh hijau dan melati.

Seperti tanaman teh, bunga melati juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang berkaitan dengan usia. Bunga melati sendiri telah dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan fisik dan dikatakan dapat mengurangi dampak stres. Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Applied Physiology menjelaskan bahwa aroma teh melati mampu menenangkan saraf dan membantu mengatur suasana hati.

Teh Rooibos
Jenis teh yang juga bersifat antioksidan adalah Rooibos atau Redbush, yang dibuat dari tanaman Aspalathus Linearis asli Afrika Selatan. Teh Rooibos dapat melindungi kesehatan hati. Penelitian telah menunjukkan bahwa efek antioksidan Rooibos mirip seperti teh hijau, yang dapat melindungi hati dari stres oksidatif. Selain itu, Rooibos juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melemaskan otot-otot tegang. Tidak seperti teh hijau atau teh hitam, Rooibos tidak mengandung kafein sehingga membuatnya aman untuk diminum hingga malam hari.

Teh kembang sepatu
Teh kembang sepatu adalah antioksidan dan dapat membawa manfaat kardiovaskular. Varietas yang paling umum digunakan adalah Hibiscus Sabdariffa yang dikenal sebagai rosela. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari daun kembang sepatu memiliki efek antioksidan dan antitumoral yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas serta melawan jenis sel leukemia tertentu.

Teh ini juga telah dikaitkan dengan manfaat kardiovaskular, membantu mengatur tekanan darah sistolik dan diastolik, yaitu tekanan darah selama dan di antara denyut jantung. Polifenol pada daun rosela dapat membantu menginduksi kematian sel tumor pada kanker kulit, menurut sebuah studi tahun 2015. Studi lain dari tahun yang sama juga berpendapat bahwa ekstrak daun kembang sepatu dapat menghambat aksi sel kanker prostat.

Teh lemon verbena
Teh herbal lain yang khasiat obatnya semakin dikenal adalah yang terbuat dari lemon verbena, yang secara ilmiah dijuluki Aloysia Citrodora, dikatakan dapat membantu menjaga berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa polifenol pada tanaman ini dapat menurunkan pembentukan asam lemak sehingga dapat membantu mengatasi masalah kesehatan terkait obesitas.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

3 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

8 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

9 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

11 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya