Jas Hujan, Riwayatnya Dulu dan Sekarang

Reporter

Antara

Rabu, 8 Januari 2020 13:13 WIB

Warga memakai jas hujan dan payung saat merayakan malam Tahun Baru 2020 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 1 Januari 2020. Bundaran HI merupakan salah satu tempat favorit warga Jakarta dan sekitarnya untuk merayakan malam pergantian tahun 2019 ke 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Jas hujan sudah dikenal sejak dulu sebagai sahabat di kala hujan mengguyur selain payung, atau setidaknya sejak Charles Macintosh mematenkan jas hujan berbahan karet plastic mac untuk kali pertama pada 1823.

Namun, momen paling ikonik terjadi saat Thomas Burberry menemukan kain gabardin atau jenis kain poliester yang secara sepintas mirip dengan Twill, yang nyaman dipakai dan mempunyai kerapatan yang lebih renggang daripada Twill, 56 tahun kemudian. Bahan ini lebih tahan terhadap cuaca dan sempat digunakan tentara selama Perang Dunia I.

Bahan plastik kemudian dikenal pada tahun 1950-an dan menjadi populer setelah Perang Dunia II, ketika produksi kain sintetis melonjak dengan harga yang relatif terjangkau, menurut laman who.com.au. Salah satu bahan yang digunakan, Polyvinyl chloride (PVC) dengan satu warna dominan.

Laman The Telegraph menyebut pada 1970, Putri Anne dari Inggris mengenakan ponco berbahan PVC dengan warna merah mawar dalam sebuah kunjungan. Dulu, jas hujan dianggap tak bisa digunakan sebagai bagian dari fashion karena sering kali terlihat seperti kantong sampah besar.

Para perancang lalu membuat siluet yang bagus, desain warna-warni, dan busana yang nyaman. Jas hujan tembus pandang yang beberapa tahun lalu diperkenalkan membuktikan barang ini bisa dibuat untuk bergaya. Sejumlah selebritas, seperti Ariana Grande, pernah memakainya pada 2015, lalu Joan Smalls pada 2017 dan Christina Milian, dua tahun kemudian.

Advertising
Advertising

Presiden Jokowi mengenakan jas hujan pemberian warga saat mengunjungi lokasi banjir dan longsor di Sukajaya, Bogor. twitter.com/setkabgoid

Bagaimana di Indonesia? Perancang busana Lisa Fitria berpendapat di Indonesia jas hujan belum menjadi bagian dari fashion, karena masih sebatas pada kebutuhan menghindari air hujan. Apalagi, tingkat tutupan jas hujan lebih baik ketimbang payung.

"Hanya, jas hujan yang ada belum dipikirkan secara fashionnya. Tapi, sekarang beberapa label sudah mengeluarkan produk yang mengarah ke sana, bukan jas hujan tetapi anti-air, misalnya jaket tipis. Fungsinya bisa sama seperti jas hujan," katanya.

Di luar produk yang dikeluarkan sejumlah merek, jas hujan plastik lebih dikenal, biasanya menggunakan bahan PVC dan HDPE dengan ragam model. Namun, kebanyakan jas hujan hanya atasan selutut. Warna yang dipilih umumnya terang karena lebih banyak digunakan siang hari dibanding malam hari.

Jas hujan mirip kantong plastik sekali pakai juga belakangan hadir dan cukup digemari kalangan muda karena praktis. Jas ini kerap digunakan para pengendara motor dan penumpangnya, berukuran sekitar 90 sentimeter atau selutut orang dewasa.

Bak jas hujan pada umumnya, ada penutup bagian kepala dengan fungsi ganda yakni menghindari kepala terkena air hujan dan pelindung dari helm motor yang basah. Beberapa jas juga dilengkapi tali pengencang di bagian kepala, menambah kesan sedikit gaya.

Selain plastik, bahan parasut juga digunakan dan cenderung lebih trendi, terutama saat berkendara menggunakan motor dan berjalan kaki. Lisa menilai para perancang di Tanah Air punya kesempatan menciptakan jas hujan yang, fungsional sekaligus membuat pemakainya bisa trendi, seiring meledaknya dunia fashion saat ini.

"Kesempatan di dunia fashion, menciptakan jas hujan yang sesuai fungsinya tetapi tetap bisa fashionable. Bisa dibuat jas hujan dengan model jumpsuit, yang sampai ke kaki. Bisa didesain keren hingga ke sepatu, jadi enggak kena air. Ada hoodie-nya, bisa dilepas," tutur dia.

Soal bahan, dia menyarankan nilon dibanding plastik karena lebih mudah kering, bisa digunakan berkali-kali, dan tentu saja ramah lingkungan.

"Paling enak nilon karena lebih cepat kering," kata Lisa.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

22 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

1 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

7 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

14 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

22 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

27 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

31 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

42 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

59 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya