Dampak Mendengarkan Musik saat Olahraga, Seberapa Efektifkah?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 9 Januari 2020 16:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah eksperimen yang dinamai "Trust Me I’m A Doctor", disebutkan olahraga seperti jalan cepat dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan pelepasan hormon yang disebut BDNF (Brain Derived Neurothopic Factor), yang membantu merangsang produksi sel-sel otak baru sehingga sangat bermanfaat bagi individu seiring dengan bertambahnya usia.
Dalam sebuah penelitian oleh British Journal of Sports Medicine disebutkan mereka yang berjalan kaki cepat 24 persen hidup lebih lama dibanding yang berjalan dengan kecepatan lambat. Definisi berjalan cepat yang jelas adalah dengan berjalan 100 langkah per menit dan dibantu dengan mendengarkan musik yang temponya lebih cepat.
Dengan menambah eksperimen baru, yakni difasilitasi dengan musik, orang ternyata memiliki minat berlebih untuk menambah kecepatan berjalan. Untuk penelitian ini, 24 sukarelawan di rentang usia 25 hingga 65 tahun secara acak dibagi menjadi dua kelompok, diminta untuk mencoba berjalan 10.000 langkah per hari, sementara kelompok lain berjalan cepat selama 30 menit per hari dengan fasilitas musik pilihan sendiri.
Setelah diuji tekanan darah, kolesterol dan lemak tubuh disebutkan kalau perubahan positif terjadi pada dua kelompok. Namun berjalan dengan musik memberikan peningkatan yang sedikit lebih besar dibandingkan mereka yang berjalan 10.000 langkah.
Mereka yang berjalan 10.000 langkah mengalami penurunan rata-rata lemak tubuh mencapai 1,8 persen sedangkan pejalan kaki cepat dengan musik mengalami penurunan lemak tubuh mencapai 2,4 persen.
Mereka yang berjalan kaki cepat juga mengalami penurunan tekanan darah yang lebih besar sehingga Anda yang sedang menjalani program sehat sangat disarankan untuk berjalan cepat menggunakan musik untuk memotivasi diri.