Daripada Ikut Investasi Bodong, Tanam Modal Model Ini Saja

Kamis, 16 Januari 2020 14:45 WIB

Emas batangan 99% di toko emas Jalan Ahmad Yani, Bandung, Rabu (10/6). Emas batangan harganya kini di kisaran Rp 310.000/gram dan menjadi pilihan investasi yang aman. Foto: TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman yang semakin modern ini, banyak orang tak lagi menyimpan uang di bank. Mereka lebih suka menjadikannya modal untuk beragam investasi. Investasi dapat memberikan keuntungan berupa bunga yang lebih tinggi daripada sekedar didiamkan ke bank.

Sayangnya, masyarakat sering tergiur dengan berbagai tawaran investasi bodong. Baru-baru ini, salah satu jenis investasi yang diindikasikan ilegal dan akhirnya berurusan dengan para penegak hukum adalah investasi MeMiles. Sebanyak 264 ribu orang telah bergabung dengan total kerugian 750 miliar rupiah. Tentu hal ini sangat menyedihkan.

Sebenarnya, terdapat banyak sekali ragam investasi yang lebih aman dan bisa dijalankan. Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur saat dihubungi Tempo.co pada 16 Januari 2020 pun menyebutkan beberapa diantaranya.

1. Reksa dana
Reksa dana sedang menjadi tren di dunia investasi. Mauldy menjelaskan bahwa reksa dana merupakan suatu investasi yang didasarkan oleh tujuan. Misalnya pendidikan atau liburan. Sehingga perhitungan menyimpan uang bisa didasarkan oleh kebutuhan, gaji dan jangka waktu yang ditentukan. “Enaknya, reksa dana tinggal masukan dana sesuai dengan kebutuhan dan tunggu sampai akan merealisasikan tujuan,” katanya.

2. Deposito berjangka
Menurut Mauldy, deposito berjangka mungkin sudah sangat dikenal oleh masyarakat saat ini. Cara investasi ini juga tergolong mudah. Masyarakat cukup menyimpan uangnya dalam jangka waktu yang disetujui. Bunga yang diberikan tentunya lebih tinggi dari bank. “Tapi tidak enaknya deposito berjangka ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Kalau dalam keadaan mendesak dan diambil, maka ada denda yang harus dibayarkan,” katanya.

Advertising
Advertising

3. Saham
Saham merupakan salah satu investasi yang bisa memberikan Anda bunga paling tinggi. Sebab menurut Maudy, jika seseorang sangat memahami pergerakan saham, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Berbeda dengan investasi lain, bunga saham tidak tetap dan fluktuatif tergantung dari pemain. “Kalau tidak punya ilmu dan banyak waktu, sudah pasti untungnya kecil atau bahkan bisa rugi,” katanya.

4. Properti
Investasi yang satu ini memang sangat mahal. Berbeda dengan investasi lainnya, Mauldy mengatakan bahwa mengikuti properti tentu harus dipadani dengan modal yang besar. “Tapi properti itu harganya pasti selalu naik. Apalagi kalau Anda memilih properti di daerah yang strategis,” katanya.

5. Emas
Investasi emas dan logam mulia sudah menjadi alternatif investasi sejak dahulu. Layaknya properti, emas bisa dijadikan investasi jangka panjang karena harganya terus meningkat. Bedanya, harga emas jauh lebih terjangkau daripada properti.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya