Pentingnya Orang Tua Bermain dengan Anak, Otak pun Terhubung

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 16 Januari 2020 14:05 WIB

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menunjukkan bahwa orang tua mungkin berada pada gelombang yang sama atau mengalami aktivitas otak yang sama di daerah otak yang sama dengan anak. Tim peneliti Princeton telah melakukan studi pertama tentang bagaimana otak bayi dan orang dewasa berinteraksi selama bermain. Mereka menemukan kesamaan yang terukur dalam aktivitas saraf keduanya.

Dengan kata lain, aktivitas otak bayi dan orang dewasa naik dan turun bersama saat berbagi mainan dan kontak mata. Penelitian ini dilakukan di Princeton Baby Lab, tempat para peneliti universitas mempelajari bagaimana bayi belajar melihat, berbicara, dan memahami dunia.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa otak orang dewasa bersinkronisasi ketika menonton film dan mendengarkan cerita, tetapi sedikit yang diketahui tentang bagaimana sinkronisasi saraf ini berkembang pada tahun-tahun pertama kehidupan," kata Elise Piazza, peneliti di Princeton Neuroscience Institute (PNI) dan penulis penelitian ini, dilansir Science Daily.

Piazza dan rekan penulisnya, Liat Hasenfratz, seorang sarjana peneliti di PNI, Uri Hasson, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf, dan Casey Lew-Williams, seorang profesor psikologi, mengemukakan bahwa sinkronisasi saraf memiliki implikasi penting bagi perkembangan sosial dan pembelajaran bahasa.

Sebagian besar penelitian sebelumnya tentang penggabungan saraf melibatkan pemindaian otak orang dewasa dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dalam sesi terpisah, sementara orang dewasa berbaring dan menonton film atau mendengarkan cerita. Namun, untuk mempelajari komunikasi langsung, para peneliti perlu menciptakan metode yang ramah anak untuk merekam aktivitas otak secara bersamaan dari otak bayi dan orang dewasa.

Advertising
Advertising

Dengan dana dari Hibah Transformatif Teknologi Eric dan Wendy Schmidt, para peneliti mengembangkan sistem neuroimaging otak ganda yang menggunakan spektroskopi inframerah-dekat fungsional (fNIRS), yang sangat aman dan mencatat oksigenasi dalam darah sebagai proksi untuk aktivitas saraf. Pengaturan memungkinkan para peneliti untuk merekam koordinasi saraf antara bayi dan orang dewasa saat mereka bermain dengan mainan, menyanyikan lagu-lagu dan membaca buku.

Orang dewasa yang sama berinteraksi dengan 42 bayi dan balita yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Di antara para peserta, 21 bayi harus dikeluarkan karena rewel berlebihan dan tiga lainnya tidak mau memakai topi, menyisakan 18 anak, usia 9-15 bulan.

Eksperimen itu memiliki dua bagian. Bagian satu, eksperimen dewasa menghabiskan lima menit berinteraksi langsung dengan seorang anak, bermain dengan mainan, menyanyikan lagu anak-anak, atau membaca Goodnight Moon, sementara anak duduk di pangkuan orang tua. Di sisi lain, pelaku eksperimen berpaling ke samping dan menceritakan sebuah kisah kepada orang dewasa lain sementara anak bermain dengan tenang bersama orang tua.

Para peneliti menemukan bahwa selama sesi tatap muka, otak bayi disinkronkan dengan otak orang dewasa di beberapa bidang yang diketahui terlibat dalam pemahaman tingkat tinggi yang mungkin membantu anak-anak menerjemahkan makna keseluruhan cerita atau menganalisis motif orang dewasa yang membacanya kepada mereka.

Ketika orang dewasa dan bayi saling berpaling dan terlibat dengan orang lain, hubungan di antara mereka menghilang.

"Kami juga terkejut menemukan bahwa otak bayi sering memimpin otak orang dewasa dalam beberapa detik, menunjukkan bahwa bayi tidak hanya secara pasif menerima input, tetapi dapat membimbing orang dewasa ke arah hal berikutnya yang akan mereka fokuskan, mainan untuk dijemput, kata mana yang harus diucapkan," kata Lew-Williams, yang merupakan salah satu direktur Princeton Baby Lab.

"Saat berkomunikasi, orang dewasa dan anak tampaknya membentuk lingkaran umpan balik," tambah Piazza.

"Artinya, otak orang dewasa memprediksi kapan bayi akan tersenyum, otak bayi diantisipasi ketika orang dewasa akan menggunakan lebih banyak ocehan bayi, dan kedua otak melacak kontak mata bersama dan perhatian bersama pada mainan. Jadi, ketika bayi dan orang dewasa bermain bersama, otak mereka saling mempengaruhi secara dinamis," tambahnya.

Pendekatan dua otak untuk ilmu saraf ini dapat membuka pintu untuk memahami bagaimana pendidik dapat mengoptimalkan pendekatan pengajaran untuk mengakomodasi beragam otak anak-anak. Para peneliti terus menyelidiki bagaimana kaitan saraf ini dengan pembelajaran bahasa awal anak-anak prasekolah.

Berita terkait

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

9 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

9 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

11 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

17 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

30 hari lalu

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

31 hari lalu

5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

Salah satu dampak utama dari otak popcorn adalah efeknya yang merugikan fokus pada otak.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

31 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

33 hari lalu

7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

Pikun tidak hanya merupakan masalah yang terbatas pada orang tua, tetapi juga bisa terjadi pada usia yang relatif muda.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

35 hari lalu

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.

Baca Selengkapnya