Kemenkes Suplai Antibiotik untuk Tangani Antraks di Gunungkidul

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 16 Januari 2020 21:53 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menilai Implan traumatik inovasi BPPT berkualitas tinggi. Kredit: BPPT

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerjunkan tim khusus ke Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menangani penyebaran virus antraks di wilayah tersebut. “Ini langsung tim saya ke sana. Memang diperkirakan sporanya ada di sana. Dirjen saya juga ke sana. Jadi kita langsung mewaspadai semua, mengecek,” kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 16 Januari 2020.

Ia mengatakan sampai saat ini masih mengupayakan suplai antibiotik sebagai obat bagi yang positif terjangkit penyakit berbahaya tersebut. Menurut dia, penularan penyakit terjadi melalui makanan, termasuk daging sapi yang mati mendadak. “Semua kena karena makan daging sapi yang mati mendadak ya. Kalau nggak makan itu ya nggak ketularan, tapi karena makan ya,” katanya.

Ia menambahkan obat dari penyakit tersebut adalah antibiotik karena berbentuk bakteri dengan pemulihan yang tergantung pada kondisi masing-masing. “Ya tergantung dia kena ya pada posisi apa. Apakah kulit saja atau sampai pernapasan atau apa kan harus diagnosis tidak dapat sembarangan,” katanya.

Ia mengaku tidak hafal secara statistik jumlah yang telah positif terinfeksi antraks. Namun, dalam waktu yang bersamaan, ia juga sedang mewaspadai flu wuhan yang saat ini sudah mulai masuk Jepang. “Sekarang ini ‘warning’ terus saya giatkan karena penularannya paling cepat kalau model SARS kayak begitu, model pneumonia dari Wuhan itu modelnya itu yang mana kita belum tahu. Tapi paling tidak kita harus mewaspadai karena itu yang bisa berbahaya,” katanya.

Maka dari itu, kata dia, pencegahan harus dimulai dari seluruh pintu masuk di bandara-bandara di Tanah Air.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, seperti dilansir Antara 15 Januari 2020, ada 27 warga di Kecamatan Ponjong dan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan positif antraks karena mengkonsumsi daging hewan ternak yang mati karena terpapar antraks. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul Sumitro di Gunung Kidul, Rabu mengatakan pada 4 Januari 2020 Dinas Kesehatan menemukan 540 orang terpapar antraks di Dusun Ngerejek Wetan, Kecamatan Ponjong, dan 60 orang di Kecamatan Semanu.

Total warga yang terpapar antraks bentak 600 orang, dari total itu sebanyak 78 orang ada suspect gejala klinisinya. "Dari hasil uji laboratorium, dari 87 orang diambil darahnya 54 orang, swipe luka 11 orang. Yang positif antraks ada 27 orang, untuk yang diswipe lukanya negatif antraks," kata Sumitro dalam jumpa pers "Penanganan Antraks di Kabupaten Gunung Kidul"

Ia mengatakan dari 27 orang sebagian besar positif antraks pada kulit. Sebagian diantaranya gabungan antara kulit dan pernafasan. Untuk diketahui, antraks bisa menyerang kulit, pernafasan dan pencernaan. Warga yang positif antraks diberikan antibiotik profilaksis lanjutan sampai 20 hari. Untuk yang gejala diberikan antibiotik. Selain itu, mereka yang positif dicek ulang darahya ke BBVEt Bogor, Jawa Barat.

Berita terkait

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

15 hari lalu

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Warga Aceh Barat Daya Lebaran 11 April 2024, Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul 5 April 2024

19 hari lalu

Warga Aceh Barat Daya Lebaran 11 April 2024, Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul 5 April 2024

Warga di Kabupaten Aceh Barat Daya rayakan lebaran Kamis, 11 April 2024. Sebelumnya, jemaah Masjid Aolia Gunungkidul berlebaran pada 5 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

24 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul Rayakan Idulfitri Hari ini, Imam dan Jemaah: Tak Ada Kendala

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul Rayakan Idulfitri Hari ini, Imam dan Jemaah: Tak Ada Kendala

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul merayakan Idulfitri lebih cepat dari hari penetapan pemerintah.

Baca Selengkapnya