Dokter Sebut Belum Ada Vaksin Pneumonia Penangkal Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 19 Januari 2020 21:05 WIB

Ilustrasi pneumonia. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata, vaksin pneumonia yang umum beredar hingga saat ini belum bisa menjadi benteng terhadap virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto.

"Sebenarnya ini harus disampaikan bahwa vaksin yang ada adalah vaksin yang belum bisa memproteksi terhadap kuman yang saat ini berasal dari Wuhan karena vaksin yang beredar hanya memproteksi kuman tertentu, tidak jenis lain," ujar Agus.

Diingatkan kepada masyarakat untuk tidak termakan berita bohong dengan segera menindaklanjuti penyeberan virus ini dengan melakukan vaksin pneumonia karena jenisnya yang berbeda dari penyakit yang sudah menjadi wabah di tempat asalnya kini.

"Boleh saja (vaksin pneumonia), tetapi hanya memproteksi yang sesuai dalam kemasan obatnya. Misal untuk pneumokokus, ya hanya untuk itu saja, tidak untuk yang lain. Satu jenis vaksin pneumokokus itu tidak bisa memproteksi semua jenis pnemokokus karena pneumokokus banyak," sambungnya.

Otoritas kesehatan China hingga 19 Januari 2020 melaporkan sudah terdapat 62 kasus infeksi virus corona dengan dua orang dinyatakan meninggal dunia. Agus menuturkan saat ini penting sekali dilakukan pencegahan dalam artian imbauan kepada masyarakat yang bepergian ke Cina untuk mengenali gejalanya dan bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan di bandara dan pelabuhan.

Advertising
Advertising

"Yang terpenting itu pencegahan terhadap timbulnya penyakit itu di tempat lain. Makanya, seluruh kasus dicatat dan orang-orang yang dari wilayah tersebut itu benar-benar dilakukan pengawasan. Masuk suatu negara dilakukan skrining apakah ada penyakit tersebut," tutur Agus.

Karena rumah sakit dan angkutan umum termasuk dalam tempat yang paling berisiko menyebarkan penyakit ini, Agus mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan.

"Kalau imunitas turun mudah infeksi, apalagi jika melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk mencegahnya penting untuk cuci tangan. Di daerah berisiko, tangan benar-benar dibersihkan karena tangan kita itu tempat penyaluran kuman," paparnya.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

27 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

39 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

49 hari lalu

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

55 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

3 Maret 2024

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya