Heboh Pneumonia Akibat Virus Corona, Simak Imbauan Ahli

Selasa, 21 Januari 2020 17:30 WIB

Petugas medis membawa kotak ketika berjalan di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien pneumonia yang disebabkan virus Corona dirawat di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 10 Januari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir 2019, masyarakat dihebohkan wabah pneumonia. Secara spesifik, pneumonia terjadi pada 27 orang di kota Wuhan, Cina. Angka tersebut pun meningkat dan hingga kini, sudah 40 orang yang terinfeksi dan satu orang diantaranya meninggal dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus yang menyebabkan pneumonia tersebut adalah jenis baru dan disebut virus corona, berasal dari keluarga virus yang sama penyebab epidemi SARS dan MERS.

Buat yang mengalami masalah kesehatan ini, beberapa gejala yang muncul termasuk demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat khususnya pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain.

Meski belum dipastikan bisa menyebar atau tidak, menjaga dan melindungi diri pun tetap harus dilakukan. Melalui siaran pers yang diterima Tempo.co pada Selasa, 21 Januari 2020, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pun membagikan imbauannya.

-Agar masyarakat jangan panik dan senantiasa mengikuti informasi seputar penyakit pneumonia akibat virus corona.

Advertising
Advertising

-Masyarakat tetap waspada. Apabila mengalami gejala demam dan batuk yang disertai kesulitan bernapas, segeralah mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.

Saran kesehatan
-Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.

-Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80 persen.

-Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk.

-Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan secepatnya.

Saran saat liburan
-Hindari menyentuh hewan atau burung.

-Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.

-Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.

-Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.

-Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah wabah, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.

-Setelah kembali dari daerah wabah, konsultasi ke dokter, khususnya jika terdapat gejala demam atau gejala lain serta beri tahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

Berita terkait

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

43 hari lalu

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

45 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

46 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

49 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

51 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

54 hari lalu

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

57 hari lalu

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

1 Februari 2024

Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

Radang paru-paru menjadi risiko kesehatan yang banyak dialami belakangan. Ternyata, pencegahannya dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?

Baca Selengkapnya