Ahli Gizi Sayangkan Milenial Banyak Terbujuk Promosi Siap Saji

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 30 Januari 2020 13:10 WIB

Ilustrasi anak makan junk food. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Rawa Bunga sekaligus Dewan Pimpinan Persatuan Ahli Gizi DKI Jakarta, Agustina menyayangkan masih adanya generasi milenial yang kurang memperhatikan kualitas gizinya. "Gaya hidup remaja sekarang lebih bergantung pada voucher promosi," katanya pada acara Gizi Optimal untuk Generasi Milenial bekerja sama dengan YAI Campus pada 25 Januari 2020 di Jakarta.


Lurah Rawa Bunga sekaligus Dewan Pimpinan Persatuan Ahli Gizi DKI Jakarta, Agustina, (Baju berwarna biru) saat menerima kenang-kenangan dari tim YAI Campus dalam acara Gizi Optimal untuk Generasi Milenial pada 25 Januari 2020 di Jakarta. Tempo/Mitra Tarigan

Agustina mengatakan dengan kemudahan pola pembayaran online seperti Gopay dan Ovo, banyak remaja yang akhirnya mengambil jalan pintas dalam memilih makanannya. Belum lagi, mereka banyak dirayu oleh berbagai voucher makanan siap saji yang sangat menggiurkan di alat pembayaran online itu. Agustina mengingatkan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak makanan siap saji bisa membuat gizi yang dikonsumsi tidak seimbang. "Junk food itu kan yang tinggi kalori dan lemaknya. Sedangkan seratnya kurang," katanya.

Masyarakat tentunya membutuhkan banyak serat. Serat adalah karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Tidak seperti protein, lemak, atau karbohidrat biasa yang dapat diserap dan dipecah oleh organ tubuh, tidak demikian halnya dengan serat. Serat hanya akan melalui organ pencernaan setelah Anda makan, lalu dikeluarkan kembali melalui anus.

Ahli Gizi Shifa Nur'aini dalam acara Gizi Optimal untuk Generasi Milenial pada 25 Januari 2020 di Rawa Bunga, Jakarta.Tempo/Mitra Tarigan

Seperti dilansir Sehatq.com, serat juga memiliki banyak manfaat. Serat bisa melancarkan pergerakan anus, bisa pula menurunkan kolesterol, mengendalikan gula darah, serta memelihara kesehatan usus, juga membantu menurunkan berat badan.

Advertising
Advertising

Selain terlalu banyak mengkonsumsi makanan siap saji, generasi milenial pun dianggap terlalu mengikuti tren. Agustina mengatakan banyak sekali orang yang makan apa saja sesuai tren yang sedang berlangsung. "Saat ini misalnya banyak yang suka minuman boba," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ahli Gizi Shifa Nur'aini pun menjelaskan bahwa minuman boba memiliki jumlah kalori yang sangat tinggi. Secara umum, wanita hanya memerlukan asupan 1200-1500 kalori per hari. Pria disarankan untuk mengonsumsi cukup 1500-1800 kalori per hari. "Satu gelas boba sudah memiliki 300-500 kalori sendiri," katanya.

Bila dibandingkan, jumlah kalori satu gelas boba sudah seperti jumlah kalori satu piring nasi goreng. Padahal seseorang yang minum boba, biasanya tetap makan makanan lain, bukan. Hal ini bisa mengakibatkan kalori yang dikonsumsi masyarakat jadi berlebih.

Shifa mengingatkan pentingnya masyarakat, khususnya generasi milenial untuk menerapkan gizi seimbang. Ada empat pilar gizi seimbang yang diingatkan Shifa. Pertama adalah mengonsumsi makanan beragam. Kedua ada pula prinsip menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Ketiga, masyarakat diminta untuk menerapkan pola hidup aktif olahraga teratur. Terakhir penting pula untuk menjaga berat badan ideal.

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

1 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

3 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

3 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

9 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

9 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya