Basmi Virus Corona dengan Beragam Cairan Berikut
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 30 Januari 2020 18:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona pada manusia ada tujuh jenis. Yang terbaru disebut novel virus corona. Ketua Departemen Mikrobiologi FKUI, Fera Ibrahim, mengungkapkan virus corona ada beberapa jenis di hewan dan manusia.
Virus corona yang meresahkan masyarakat bisa dilemahkan dan dibunuh menggunakan beberapa jenis cairan kimia yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Virus adalah parasit. Parasit hanya bisa hidup di dalam sel. Untuk virus corona yang baru, reseptor untuk masuk adalah sel dari hidung, paru, dan usus. Maka, gejala yang ditimbulkan adalah infeksi saluran pernapasan dan diare.
Dia mengungkapkan genom virus corona telah ditentukan sehingga melalui genom tersebut maka vaksin bisa segera diciptakan. Virus corona ini sebanyak 96 persen lebih mirip dengan virus dari kelelawar.
Jenis virus yang sedang naik pamor ini tidak terlalu banyak kemiripan dengan virus SARS. Namun, pengalaman menghadapi virus SARS bisa menjadi pelajari untuk menghadapi virus corona, seperti mempelajari stabilitas dari virus dan mengetahui seberapa bertahan virus tersebut di kondisi kering dan basah.
Berdasarkan penelitian, virus ini bisa bertahan selama enam hari di daerah kering dan dalam suspensi tertentu bisa sembilan hari.
"Pada temperatur 60 derajat, ada penuran yang signifikan pada jumlah virus ini, tetapi dalam kondisi 4 derajat maka virus akan terkonservasi. Tak perlu ada ketakutan dalam membersihkan rumah, sebab virus ini juga sensitif dengan alkohol," ungkapnya.
Fera menuturkan telah ada disinfektan yang digunakan untuk menurunkan jumlah virus dan melemahkan virus. Dia mengungkapkan virus corona sensitif terhadap pemanasan pada suhu 56 derajat celsius selama 30 menit dan 75 persen alokohol.
Jenis disinfektan yang ditakuti oleh virus corona adalah klorin, hidrogen peroksida disinfektan, koloroform, dan pelarut lipid. Jenis cairan kimia pembersih tersebut dapat secara efektif menginaktivasi virus.
Dengan mengetahui corona sensitif dengan hal tersebut, maka masyarakat Indonesia bisa membersihkan peralatan makan, menggunakan alkohol. Perlu juga diketahui bahwa Indonesia kaya sinar ultraviolet.
Berdasarkan pengalaman, virus SARS tidak merambat ke Indonesia. Memang, sempat ditemukan ada satu orang yang sempat masuk ke Indonesia dan terkena SARS, tetapi virus tersebut tidak merambat dan menyebar sebab Indonesia memiliki sinar matahari yang banyak dan bisa membantu untuk menginaktifkan.
Untuk menghindari penyebaran virus, sangat disarankan untuk membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah dan ruang kantor.