Pasien Virus Corona di Wuhan Sembuh tanpa Vaksin, Ini Kata Pakar
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Sabtu, 1 Februari 2020 08:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona menghantui masyarakat dunia sebab virus penyebab pneumonia yang bermula di Wuhan, Cina, itu sudah diidap oleh ribuan orang. Ratusan di antaranya bahkan meninggal dunia.
Di balik menakutkannya virus corona, situs China Global Television Network atau CGTN mengatakan bahwa angka pasien yang sembuh mulai muncul dan meningkat. Hingga kini, sebanyak 60 orang sudah dinyatakan sehat dari novel coronavirus (nCov) dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Lantas, mungkinkah seseorang dinyatakan sembuh padahal belum ada obat dan vaksinasi yang bisa diberikan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut? Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan hal ini memang bisa terjadi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah jumlah virus yang ada pada tubuh. Erlina mengatakan pasien virus corona dibagi menjadi tiga berdasarkan jumlah virus, yakni rendah, sedang, dan parah.
“Kalau dia masih di tahap awal yang virusnya rendah, kemungkinan untuk sembuh pasti tinggi,” katanya dalam acara Info Sehat FKUI pada Kamis, 30 Januari 2020.
Adapun faktor imunitas tubuh yang tinggi bisa cepat menyembuhkan dari berbagai masalah kesehatan, termasuk virus corona. Erlina menjelaskan bahwa sistem imun bekerja untuk mematikan virus.
“Kalau imunitasnya rendah, pasti akan susah sembuh karena ibaratnya tidak ada pertahanan yang membentengi tubuh dari penyakit. Kalau imunitas baik, virusnya dilawan dan bisa sembuh,” ungkapnya.
Terakhir, riwayat kesehatan pasien juga sangat berpengaruh. Menurut Erlina, seseorang yang tidak memiliki berbagai riwayat penyakit bawaan akan lebih mungkin sembuh.
“Berdasarkan kasus-kasus yang sudah ada, mereka yang meninggal kan karena sudah ada kanker atau hipertensi dan penyakit bawaan lain, itu memang memperburuk kondisi. Jadi selama tidak ada riwayat, kemungkinan sembuh tinggi,” tuturnya.