Hari Kanker Sedunia, Lupakan Rokok meski Diklaim Sehat

Selasa, 4 Februari 2020 18:01 WIB

TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari sebagai bentuk kewaspadaan akan penyakit kanker yang sangat berisiko menyebabkan kematian. Sejalan dengan hari besar ini, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Raden Rara Diah Handayani, pun mengimbau agar masyarakat memperhatikan penyakit kanker, khususnya kanker paru yang menjadi penyakit mematikan pertama bagi para pria. Diah mengatakan bahwa kanker paru umumnya disebabkan oleh rokok.

“Rokok bisa melemahkan sistem imunitas tubuh. Akibatnya, sel kanker mudah tumbuh. Penyakit lain seperti virus corona yang sedang menjadi bahan perbincangan juga rentan dialami kalau tetap mengusung gaya hidup yang tidak sehat dengan merokok,” katanya dalam media briefing di Jakarta pada 4 Februari 2020.

Berbicara soal rokok, Diah tidak hanya meminta masyarakat menghindari rokok konvensional dan elektrik yang tersebar luas, namun juga rokok ‘sehat’. Baru-baru ini memang mulai banyak rokok yang beredar di masyarakat yang dianggap baik untuk kesehatan.

Beberapa rokok itu mengklaim menggunakan bahan-bahan alami yang baik untuk tubuh manusia. Salah satu di antaranya termasuk rempah-rempah dari jintan, kapulaga, hingga cengkeh.

“Walaupun mereka menggunakan bahan tradisional, pasti tetap ada kandungan nikotin dan tembakau. Dua-duanya tetap berbahaya,” ungkapnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

23 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

8 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

8 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

10 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

11 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya